Transgender Ini Sengaja Rampok Bank Demi Balik ke Penjara

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 13 Oktober 2016 | 19:09 WIB
Transgender Ini Sengaja Rampok Bank Demi Balik ke Penjara
Linda Patricia Thompson alias Brian Thompson [Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sunyi dan terisolasi dari dunia luar. Inilah sedikit gambaran tentang 'kejamnya' kehidupan di dalam penjara. Setiap orang pastinya menghindari hidup dalam dunia yang seperti itu.

Namun, hal itu tidak berlaku rupanya bagi Linda Patricia Thompson alias Brian Thompson, 59 tahun. Transjender ini justru lebih memilih kembali ke dalam penjara daripada mengisap udara kebebasan di luar.

'Impiannya' balik ke jeruji besi pun terwujud setelah pengadilan di Amerika Serikat menjatuhkan vonis enam tahun penjara di penjara federal khusus perempuan.

Hukuman ini jauh lebih ringan dari ancaman penjara sebelumnya, yakni 20 tahun. Keringanan itu kata pengacara tersangka, David Weiss, lantaran Thompson mengakui telah meramponk bank di Wyoming pada musim panas lalu.

Berdasarkan berita acara pemeriksaan Biro Penyelidik Federal (FBI), Thompson memasuki bank di Cheyenne pada 27 Juli dan menyerahkan catatan, yang ditulis di atas karton, kepada petugas bank, yang bertuliskan "Saya punya pistol. Berikan semua uangmu.".

Petugas bank lantas menyerahkan uang 16.300 dolar AS kepada Thompson yang membawa uang itu keluar bank, dan memberikannya kepada beberapa orang di jalan, serta melemparkan sisanya ke udara, kemudian duduk di sebuah ember terbalik menunggu ditangkap.

Polisi Cheyenne yang merespon kejadian itu mengatakan kepada FBI bahwa Thompson mengaku telah mencuri.

"Saya baru saja merampok bank, saya ingin balik ke penjara," katanya seperti dikutip dalam BAP. Semua uang hasil perampokan sudah dikembalikan.

Menurut FBI, Thompson mendapat pembebasan bersyarat dari penjara di Oregon pada Juni dan mengatakan kepada petugas bahwa dia tidak ingin dibebaskan.

Setelah bebas, Thompson naik kereta di La Grande, Oregon dan turun di Cheyenne, dimana ia diserang dan kemudian menolak ditempatkan di sebuah rumah perlindungan bagi gelandangan selama berada di sana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI