Suara.com - Calon Gubernur Jakarta Periode 2017-2022, Anies Baswedan menanggapi isu pelecehan Al Quran yang diduga dilakukan oleh rivalnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dalam pesannya, Anies mengatakan agar figur publik, seperti Ahok untuk berhati-hati dalam berbicara.
"Intinya kita dalam bicara harus menempatkan kehati-hatian. Apalagi dalam posisi-posisi mewakili negara, karena Indonesia ini memiliki prinsip persatuan," kata Anies usai menghadiri acara deklarasi warga Duren Sawit untuk Anies-Sandiaga, di Gedung Senam, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (9/10/2016).
Anies menambahkan, sebagai pejabat negara, seseorang harus menjaga persatuan bangsa. "Karena itu pilihan atas kata-kata, pilihan atas tema harus juga mencerminkan keinginan kita menjaga persatuan," ujar Anies.
Menurut Anies, persatuan dan kesatuan bangsa sangat dijaga oleh banyak pihak. Katanya, jangan sampai karena omongan satu orang persatuan itu kemudian terpecah.
"Kita sadari menjaga persatuan ini kerja besar banyak pihak. Kasihan yang sudah kerja besar ini untuk menjaga dari pernyataan yang mengundang kontroversi. Karena itu sepatutnya dihindari. Insya Allah dengan begitu persatuan bisa dijaga," kata Anies.
Ahok diduga melehkan Al-Quran karena mengatakan warga dibohongi oleh Surat Al-Maidah ayat 51. Ayat tersebut berisi larangan umat muslim untuk memilih pemimpin di luar Islam. Hal itu disampaikan Ahok saat memberikan arahan kepada warga pengusaha budidaya ikan kerapu di Pulau Seribu.