Ini Seruan Kesal Aa Gym ke Ahok karena Komentari Isi Al Quran

Sabtu, 08 Oktober 2016 | 06:01 WIB
Ini Seruan Kesal Aa Gym ke Ahok karena Komentari Isi Al Quran
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta sekaligus petahan di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama diserang isu SARA. Ustad kondang Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym pun ikut kesal.

Aa Gym kelas karena Ahok menghubungkan isi sebuah surat dalam Al Quran, Al Maidah ayat 51 tentang imbauan kreteria pemimpin untuk muslim. Hal itu disampaikan Ahok saat di Kepulauan Seribu, Kabupaten Sepulauan Seribu.

Panjang lebar, Aa Gym menyatakan kecewa dengan ucapan itu. Alasannya bukan ranah Ahok mengomentari isi kitab suci. Dalam kutipan Aa Gym yang ditulis di akun Facebooknya, dia meminta Ahok minta maaf. Jika tidak akan dilaporkan kepolisi.

Berikut pernyataan lengkap Aa Gym:

Kemarin terjadi kehebohan dengan viral dengan tersebarnya cuplikan pidato saudara Ahok di Kepulauan Seribu. Saya mendengarnya, menyimaknya beberapa kali. Sehingga banyak umat Islam yang terluka.

Berikut ini adalah statement bahwa saudara Ahok sebagai etnis Tionghoa itu adalah bukan pilihannya. Ini adalah takdir yang menciptakannya, sehingga bukan wilayah kita untuk mengomentari etnis.

Dua bahwa saudara ahok beragama non Islam, itu adalah pilihannya. Dan setiap orang berhak memilih apa yang akan dipertanggungjawabkannya dunia akhirat. Bagi kita umat Islam tidak ada masalah, lakum dinukum waliadin.

Adapun saudara ahok memberikan statemen pernyataan terhadap Al Quran dengan perkataan yang tidak pada tempatnya dengan cara yang tidak pada tempatnya ini adalah perbuatan melampaui batas, ini adalah perbuatan tercela, ini adalah perbuatan yang akan menimbulkan konsekwensi dari perkataannya.

Oleh karena itu sangat bisa dimaklumi jikalau umat Islam merasa tersinggung terluka oleh pernyataan yang melampaui batas ini. Apalagi seorang yang diberikan cobaan jadi pimpinan di Jakarta.

Kepada umat Islam seluruhnya, bahwa takdir adanya kejadian ini adalah ladang untuk beramal dan pencerah pemikiran serta sikap kita.
Ini alat ukur apakah hati kita tersinggung atau tidak. Kalau kita merasa biasa-biasa saja Al Quran diremehkan, maka itu menunjukkan kadar keimanan kita yang masih sangat rendah. Andai kata kita tersengat merasa terluka, maka ini kita syukuri. Bahwa kita masih peduli dan menghormati kalam Allah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI