Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah pemerintah tidak pernah sosialisasi menjelang penertiban pemukiman padat penduduk di tepi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan. Ahok mengatakan semua tahapan sudah dilewati, bahkan sekarang pemerintah sudah memberikan surat peringatan pertama agar warga mengosongkan kawasan.
"Ini sudah kami kasih surat peringatan satu. Kita Kasih SP 1 saja ribut, nanti dibilang nggak sosialisasi lagi, nggak tahu lagi," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (30/8/2016).
Ahok menyebut tudingan dari sebagian warga bahwa pemerintah tidak pernah ada sosialisasi hanya drama.
"Orang sudah berbulan-bulan orang tahu (pembongkaran) Bukit Duri kok, masih pada drama, sinetron, masih dibilang nggak ada sosialisasi," kata dia.
Ahok mengingatkan warga bahwa pemerintah akan konsisten menata kota. Setelah SP 1, nanti akan terbit SP 2, dan bila warga tetap bertahan akan diterbitkan SP 3 untuk eksekusi.
"Tinggal nunggu surat peringatan satu, dua, dan tiga terus bongkar,” kata Ahok.
Eksekusi penertiban bangunan liar di bantaran Ciliwung kawasan Bukit Duri segera dilakukan. Setelah penertiban, pemerintah akan melakukan pemasangan dinding turap dan pelebaran badan sungai.
Daerah tersebut, selama ini mengalami pergeseran hingga membuat daerah aliran sungai menyempit.