Pagi-pagi, Ahok dan Djarot Dapat Hadiah Roti Buaya, Ini Maknanya

Senin, 29 Agustus 2016 | 11:20 WIB
Pagi-pagi, Ahok dan Djarot Dapat Hadiah Roti Buaya, Ini Maknanya
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengikuti sidang gugatan ke Mahkamah Konstitusi [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di pilkada 2017-2022 mendatangi Balai Kota, Jakarta, dengan membawa dua roti buaya, Senin  (29/8/2016) pagi.

Kedatangan mereka untuk mendorong Ahok dan Djarot kembali berduet memimpin Jakarta untuk periode kedua. Aksi hari ini merupakan kelanjutan acara deklarasi di rumah pemenangan Ahok, Rumah Lembang, Menteng, Kamis (25/8/2016).

"Relawan Ahok-Djarot kan baru deklarasi hari Kamis kemarin. Jadi sebagai simbolis kita bawa roti buaya. Kita bilang ini simbol kesetiaan dan meminang Pak Ahok dan Pak Djarot bisa bersatu lagi, dan kita antarkan langsung," ujar Koordinator Relawan Ahok-Djarot, Dodi Matondang, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Suara.com - Menurut mereka survei terhadap duet Ahok dan Djarot menunjukkan mereka mendapatkan mayoritas dukungan dari masyarakat Jakarta

"Ini simbol meminang melamar kepada Pak Ahok-Djarot. Kita sudah kenal cukup lama (Ahok-Djarot), kita survei, kita lempar kuisioner, intinya ada perlu sebuah substain itu, kalau pemimpinnya berkelanjutan," kata dia.

Menurut pengamatan Suara.com, di Balai Kota, lima relawan Ahok-Djarot memberikan roti buaya kepada Ahok yang ketika itu baru tiba. Tak lama kemudian, Djarot datang dan menghampiri para relawan. Djarot juga menerima roti buaya.

Roti buaya merupakan hidangan khas Betawi berupa roti manis berbentuk buaya. Roti ini selalu hadir dalam upacara acara pernikahan dan kenduri tradisional Betawi. Roti buaya dipercaya melambangkan kesetiaan. Dalam konteks Ahok dan Djarot, kedua pemimpin ini akan selalu setia bersama memimpin Ibu Kota.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI