Suara.com - Pebalap muda Indonesia, Sean Gelael, yang memperkuat tim Pertamina Campos Racing akan mencoba bangkit pada seri keenam GP2 Series di Sirkuit Hongaroring, Hongaria, 23-24 Juli 2016.
Ambisi ini menyusul kegagalan mencapai performa terbaik pada seri sebelumnya di Silverstone, Inggris.
Sean berdasarkan data dari manajemen Pertamina Campos yang diterima media di Jakarta, Kamis (21/7/2016), memiliki sejarah bagus di Hongaroring.
Sirkuit yang berada di kota Budapest ini dikenal sebagai sirkuit tricky. Selain sempit, sirkuit yang memiliki panjang lintasan 4,381 km berbelok-belok dengan 14 tikungan. Demi menunjang balapan, sirkuit ini sudah mengalami beberapa kali renovasi.
"Mereka telah mengubah aspal pada lintasannya. Dengan demikian, kami harus menyesuaikan lagi semua titik referensi yang sebelumnya kami punya. Perhitungannya harus presisi," kata Sean Gelael.
"Namun, ini sirkuit yang sangat teknis yang saya nikmati dengan mengikuti tikungan yang sepertinya tak putus. Tentu ini menjadi tantangan karena pebalap tak punya banyak waktu istirahat," lanjut Sean.
Sean menambahkan Sirkuit Hungaroring mempunyai karakter yang lambat. Rata-rata kecepatan tertinggi pada balapan adalah 290 km/jam. Dengan banyaknya tikungan, maka setelan mobil lebih cenderung high downforce.
Sangat krusial bagi tim untuk mendapatkan setelan mobil yang pas bagi setiap pebalapnya yang disesuaikan dengan karakter sirkuit sekaligus pebalap.
Sejauh ini, Pertamina Campos Racing memiliki catatan yang bagus di sirkuit ini. Pada 2014, pebalap mereka Arthur Pic meraih kemenangan pada balapan Feature.
Sementara rekan setim Sean saat ini, Mitch Evans juga meraih posisi podium kedua pada debutnya di GP2 pada musim 2013 lalu.