Ledakan, Tembakan Tank Menyalak di Ankara dan Istanbul

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 16 Juli 2016 | 05:20 WIB
Ledakan, Tembakan Tank Menyalak di Ankara dan Istanbul
Sejumlah tentara Turki menutup akses jembatan Bosphorus, Istanbul, Turki pada Jumat malam (15/7) [Reuters].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ledakan dan bunyi tembakan senjata mulai terdengar di ibu kota Turki, Ankara pada Jumat (15/7/2016) setelah militer mengklaim telah menggulingkan pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Menurut kantor berita AFP bunyi ledakan terdengar di sekitar Ankara. Sementara wartawan kantor berita Reuters melaporkan bahwa tank-tank militer Turki melepaskan tembakan di sekitar gedung parlemen.

Dalam laporan lainnya disebutkan bahwa bunyi tembakan dan ledakan terdengar dari sekitar markas angkatan bersenjata Turki di Ankara. Helikopter juga disebut melepaskan tembakan di ibu kota.

Kantor berita Reuters juga melaporkan bahwa bunyi tembakan juga mulai terdengar di sekitar kompleks bandar udara Istanbul.

Sebelumnya dilaporkan bahwa militer mengklaim telah berhasil menggulingkan pemerintahan Presiden Erdogan dan kini telah menangkap serta menahan para jenderal pemimpin angkatan bersenjata Turki di ibu kota Ankara.

Tayangan di saluran-saluran televisi Turki menunjukkan kendaraan-kendaraan militer, termasuk tank memblokade jembatan di selat Bosphorus, Istanbul. Tank-tank juga dikerahkan untuk menutup bandar udara di Instanbul.

Pesawat tempur dan helikopter terbang meraung-raung di atas Ankara. Beberapa sumber juga mengatakan bahwa para tentara telah diterjunkan di kota-kota besar lainnya di negara itu.

Sementara Presiden Recep Tayyip Erdogan mendesak rakyat Turki untuk turun ke jalan, berunjuk rasa melawan upaya kudeta yang dilancarkan oleh "sekelompok kecil" anggota angkatan bersenjata pada Jumat (15/7/2016) hingga Sabtu dini hari.

Dalam wawancara via telepon dengan stasiun televisi CNN Turk, Erdogan yang keberadaannya belum diketahui mengatakan bahwa rakyat Turki harus berkumpul di taman-taman publik untuk melawan upaya kudeta militer.

Ia juga mengatakan bahwa upaya kudeta ini digelar oleh sekelompok kecil anggota angkatan bersenjata dan tak akan berlangsung lama. Mereka yang bertanggung jawab atas upaya ini akan membayar dengan harga mahal di hadapan pengadilan.

"Kami akan mengatasi masalah ini," kata Erdogan dalam wawancara itu.

Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim di sisi lain membantah klaim militer. Ia mengatakan bahwa upaya kudeta bisa digagalkan dan para petugas keamanan telah dikerahkan untuk mengambil tindakan yang diperlukan.

"Beberapa orang melakukan tindakan ilegal di luar saluran komando," kata Yildirim seperti yang ditayangkan oleh saluran teleivisi NTV, "Pemerintah yang dipilih rakyat tetap memegang kendali. Pemerintahan ini hanya akan turun jika dikehendaki rakyat."

Adapun kantor berita Dogan melaporkan bahwa markas kepolisian Turki telah memerintahkan seluruh anggotanya untuk bertugas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI