Suara.com - Untuk kesekian kalinya, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menyatakan bahwa semua destinasi wisata Indonesia aman terkendali. Tak hanya itu, suasana arus mudik dan arus balik pada Idul Fitri 2016 juga aman dan jauh dari aksi teror.
Hal ini disampaikan Arief pascaserangan bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7/ 2016), sehari menjelang Lebaran.
"Sekali lagi, semua aman. Kapolri juga sudah menjamin bahwa semua aman. Mudik dan liburan Lebaran bakal aman. Tidak terkecuali, termasuk Kepri (Kepulauan Riau), Bintan, dan Batan," kata Arief di Jakarta, Jumat (8/7/2016).
Isu terorisme di Batam dan Bintan memang sempat terdengar santer. Apalagi, pemerintah Singapura mengeluarkan notification to Singaporeans melalui official website konsulat Singapura di Batam.
"Kami sudah koordinasi dengan pemerintah Singapura sejak 5 Juli, H-1 Lebaran. Itu hal biasa, kok. Buktinya semua hotel di Batam dan Bintan aman saja, fully booked (terisi penuh), tak ada pembatalan," ujar Guntur Sakti, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Kepri menimpali.
Menurut Guntur, pemberitahuan tersebut cukup lumrah. Sebab kata dia, pemerintah Singapura bertanggung jawab terhadap keselamatan warganya yang berencana berlibur ke Kepri.
Sementara itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Dinas Pariwisata Provinsi (Disparda) Kepri telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan seluruh pengelola pelabuhan. Saat ini, hampir semua pintu masuk pelabuhan di Batam, Bintan dan Tanjungpinang diperkuat pengamanan aparat dari Kepolisian dan Brimob.
Salah satu tujuan wisata warga Singapura adalah ke Bintan dan Batam. Jumlah peserta outbond (kegiatan luar ruang) warga Singapura ke Indonesia adalah yang terbanyak setiap tahunnya.
"Saya kira wajar saja mereka bereaksi saat ada gangguan. Kita yang harus jaga, agar tidak banyak kegaduhan yang menciptakan kontraksi di pasar," ujarnya menuturkan.
Penuhnya hotel di Batam, Bintan, dan Kepri, juga disampaikan Kadisparda Kabupaten Bintan, Luki Prawira.