Pengamat: Kita Banggakan Pertumbuhan Penumpang Tapi Abaikan SDM

Sabtu, 21 Mei 2016 | 15:59 WIB
Pengamat: Kita Banggakan Pertumbuhan Penumpang Tapi Abaikan SDM
Pekerja menyelesaikan proyek Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (18/5). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat dunia penerbangan, Chappy Hakim mengatakan bahwa hal yang paling dibanggakan oleh dunia penerbangan Indonesia adalah pertumbuhan penumpangnya yang kian meningkat. Karena itu pulahlah, maskapai penerbangan di Indonesia tidak terlalu memperhatikan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan infrastrukturnya. Padahal, kata dia, sejumlah masalah muncul seiring dengan membeludaknya jumlah penumpang tersebut.

"Kalau kita ini hanya fokus pada satu sektor, kita tidak bisa maju secara sektoral. Kita bangga sekali dengan pertumbuhan penumpang karena  pertumbuhan ekonominya tinggi," kata Chappy dalam diskusi di Gado Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/5/2016).

Chappy pun mencontohkan pelayanan di Bandara Soekarno Hatta yang sudah melebihi kapasitas. Akibatnya, pesawat yang akan lepas landas maupun mendarat harus menunggu sekitar 30 menit sampai satu jam karena padatnya jadwal.

"Harus ada antisipasi peningkatan pelayanan, dan ini harus berjalan bersama-sama. Selalu fokus pada pertumbuhan penumpang inilah yang kita lihat sekarang," katanya.

Chappy menuturkan, kelebihan kapasitas yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta menyebabkan pelayanan terhadap penumpang tidak maksimal. Oleh karena itu, tambahnya pemerintah seharusnya dapat memaksimalkan bandara lain yang sudah ada untuk menunjang fungsi dari bandara Cengkareng.

"Bagaimana mengembangkan bandar udara-bandar udara yang sudah ada, mana-mana yang akan dikembangkan. Sekarang ini banyak bupati dan gubernur mengharapkan jadi "international airport". Tidak bisa kayak gitu. Harusnya ada "masterplan"," katanya.

Namun, imbuh Chappy, pemerintah harus benar-benar memperhatikan masalah keamanan dan kenyamanan bandara yang akan dimaksimalkan fungsinya.

"Kalau tidak berdiri sama tinggi dengan negara-negara lain, air transportation kita akan ketinggalan. Jangan terlena," katanya.

Chappy mengatakan, perputaran uang dari industri penerbangan Indonesia sebanyak 50 persen dinikmati oleh orang di luar negeri. Namun, Indonesia sendiri masih terlalu fokus pada penambahan penumpang.

"Kita terlalu fokus pada pertumbuhan penumpang, mendatangkan pesawat baru, kita lupa bangunan dan SDM yang harus kita siapkan," kata Chappy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI