Menkominfo: Indonesia Bisa Tiru Rusia Soal Uber dan Grab

Selasa, 15 Maret 2016 | 20:36 WIB
Menkominfo: Indonesia Bisa Tiru Rusia Soal Uber dan Grab
Unjukrasa pengemudi taksi menuntut penutupan jasa transportasi online. (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan ingin meniru Rusia dalam penyelesaian sengketa layanan transportasi mobil untuk umum berbasis aplikasi dalam jaringan (daring) Uber dan Grab Car.

"Di Moskow, disepakati kota mengatur Uber. Aplikasi semacam itu dimanfaatkan untuk kerja sama dengan Moskow," kata Rudi saat jumpa pers soal Uber dan Grab Car di kantornya Jakarta, Selasa (15/3/2016).

Sementara dari pemberitaan The Moscow Times, menyebutkan otoritas Moskow akan mewajibkan pengemudi Uber untuk memiliki SIM khusus untuk pengemudi taksi. Sebelumnya pemerintah Rusia juga mengancam akan melarang Uber Taxi. Namun akhirnya mengambil jalan tengah.

Menurut Rudiantara, aplikasi daring merupakan sebuah keniscayaan sehingga soal pemblokiran Uber dan Grab Car harus melalui penelaahan yang seksama tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.

"Uber dan Grab Car, kita tidak soal blokir dan tidak memblokir. Teknologi itu sifatnya netral, kita harus buat peraturan 'win-win solution'," katanya.

Layanan transportasi konvensional atau daring, kata dia, keduanya harus eksis berdampingan karena dibutuhkan masyarakat. Hanya saja perlu pengaturan peraturan secara lebih tertata agar lebih teratur sehingga tidak ada gesekan konflik yang tidak perlu.

"Pihak-pihak di pemerintah sedang dalam tahap penyelesaian peraturan sehingga bisa selaras," kata dia.

Pembentukan koperasi untuk Uber dan Grab Car, kata dia, merupakan salah satu solusi menang-menang agar masyarakat tetap memiliki pilihan transportasi yang nyaman, aman dan hemat.

"Arahnya, akan ada koperasi untuk mewadahi layanan transportasi mobil untuk daring," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI