Suara.com - Dua bank besar di Kanada, Nomura Bank dan Bank of America memprediksi perekonomian Kanada kemungkinan menuju resesi. Mereka memprediksi kontraksi berturut-turut pada kuartal kedua, Kamis (2/7/2015) waktu setempat.
Kanada yang merupakan produsen minyak terbesar kelima di dunia terpukul akibat penurunan harga minyak global. Selain itu ekonominya menyusut 0,6 persen pada tingkat tahunan dalam kuartal pertama. Resesi didefinisikan sebagai dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi.
Nomura Bank mengatakan pihaknya memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) akan mengalami kontraksi sebesar 0,5 persen pada kuartal kedua. Sementara Bank of America Merrill Lynch mengatakan kemungkinan penurunan 0,6 persen dalam periode itu.
"Perekonomian telah mengejutkan bergerak menurun tahun ini dan tampaknya telah memasuki resesi di paruh pertama 2015. Sekalipun setelah pelonggaran kebijakan pada Januari," kata ekonom Bank of America, Emanuella Enenajor.
Sementara Charles St-Arnaud dari Nomura Bank menyoroti kemerosotan itu bukan hanya akibat kebakaran hutan di Alberta. Kebakaran itu memaksa penutupan sementara dua fasilitas yang memberikan kontribusi 10 persen dari produksi minyaknya.
"Ekonomi Kanada mungkin dalam resesi," katanya.
Penurunan ini cenderung memukul dolar Kanada, yang bisa jatuh menjadi 70 sen terhadap dolar AS pada akhir tahun ini. (Antara/AP)