Suara.com - Setelah lebih dari sebulan mendapat vonis hukuman suntik mati, pelaku bom Boston, Amerika, Dzhokhar Tsarnaev (21), menyampaikan permintaan maaf ke para korbannya.
Seperti dilansir Independent, Kamis (25/6/2015), Dzhokhar berbicara langsung selama lima menit sejak kebisuannya dua tahun terkahir.
“Saya menyesal atas nyawa yang saya cabut, atas penderitaan yang saya buat kepada Anda, atas kehancuran yang saya lakukan,” ucap Dzhokhar.
“Saya memohon kepada Allah untuk melimpahkan berkatnya kepada Anda. Saya mendoakan kesehatan Anda. Saya bersalah, tidak diragukan lakukan lagi. Semoga tidak ada lagi (pengeboman),” sesalnya lagi.
Para juri pengadilan setempat sebulan lalu menyatakan Dzhokhar, keturunan Chechnya, bersalah atas pemboman di tengah ajang Marathon 2013 di Boston yang menyebakan 3 orang tewas dan 264 lainnya luka.
Setelah berunding selama 15 jam para juri memutuskan bahwa Dzhokhar akan dieksekusi dengan suntikan mati. ‘
Pemboman yang dilakukan Tsarnaev adalah salah satu serangan terbesar terhadap AS di dalam negerinya sendiri, sejak 11 September 2001.
Selama 10 pekan persidangan, para juri mendengar kesaksian dari 150 saksi, termasuk para korban ledakan tersebut, termasuk mereka yang kehilangan anggota badan maupun kehilangan anggota keluarga akibat bom yang dipasang dekat garis finish Boston Marathon tersebut.