Cerita Duka dan Mistis Kamar Indekos Nomor 28 TKP Deudeuh Dibunuh
Selasa, 14 April 2015 | 16:57 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Kamar ini merupakan lokasi pembunuhan penghuni kos cantik, Deudeuh Alfisahrin (29). Deudeuh ditemukan tidak bernyawa pada Sabtu (11/4/2015) malam dengan kondisi bugil dan mulut disumpal kaos kaki serta leher terjerat kabel.
Buche tetangga korban di kamar 24 ini mengaku kaget dengan peristiwa itu. Empi (panggilan Deudeuh) yang dia kenal sebagai orang tertutup, telah meninggal dunia.
Dia kaget dan baru tahu kabar saat pulang kerja pada Sabtu pukul 21.00 WIB. Dia kaget lantaran kamar Empi sudah diberi garis polisi. Dia lantas bertanya kepada tetangga lain mengenai apa yang terjadi.
"Saya kaget, dia orangnya tertutup. Kata tetangga, Empi ditemukan meninggal oleh polisi pas pintunya dibuka paksa jam 20.00 WIB," kata Buche saat ditemui suara.com, Selasa (14/4/2015).
Mulai hari Minggu (12/4/2015), polisi mulai berdatangan. Buche pun dimintai keterangan. Dia menjelaskan seadanya karena memang tidak terlalu akrab dengan korban. Ia juga mengaku tahu peristiwanya.
"Saya sih mulai terganggu, banyak wartawan dan polisi yang datang. Tapi saya harap ini kasus cepat terbuka biar cepat selesai dan kita nyaman lagi," kata Buche.
Sama hal dengan tetangga Empi lainnya, Aurel (24), penghuni kamar nomor 30. Dia juga sudah tidak nyaman lagi tinggal di indekos ini. Bukan apa-apa, setiap malam dia mulai merasakan hal-hal mistis dari kamar Empi sejak ada kasus pembunuhan. Kamar Aurel sendiri tepat berada di depan kamar Empi sehingga dia memutuskan untuk pindah indekos.
"Aku mulai nggak nyaman. Ini mau pindah kosan. Karena di hari pertama meninggalnya Empi, ada suara-suara aneh dari kamarnya. Saya jadi nggak nyaman," kata Aurel.
Mengenai sosok Empi, Aurel enggan bercerita banyak. Aurel mengaku sudah tidak berhubungan lagi dengannya sejak delapan bulan yang lalu. Sebab, dia pernah selisih paham. Mereka tidak saling sapa lagi.
"Hampir delapan bulan saya marahan. Tapi saya shock banget denger kabar ini," kata Aurel.
Pengelola indekos, Surya, mengatakan Empi merupakan orang yang baik. Pria tambun ini bercerita Empi memang tidak pernah punya masalah dengan orang lain. Bahkan, Surya kerap menjadi teman cerita Empi bila ada apa-apa.
"Dia mah nggak ada masalah. Cuma, waktu kecilnya ini yang sedih. Waktu dia lahir, ibunya meninggal. Terus nggak lama setelah itu ayahnya juga meninggal. Akhirnya dia hidup sendirian dan dirawat oleh tantenya di Condet. Terus setelah mandiri dia tinggal di sini," kata Surya yang bilang Empi sudah lima tahun di indekos.
Surya mengelola indekos sejak 1983 dan baru direnovasi pada tahun 2004. Total kamar di indekos ada 27 kamar dengan ukuran sekitar 3x4 meter. Seluruh indekos selalu penuh ketika ditinggal pemilik sebelumnya.
Selain strategis, Surya menyebut tarif indekos tergolong murah. Aman pula. Setiap kamar, harganya Rp2,5 juta per bulan. Itu sudah fasilitas AC dan kamar mandi dalam.
Untuk diketahui, Empi ditemukan tewas di indekos. Empi dibunuh oleh orang yang diduga sudah dikenalnya.
Malam sebelum ditemukan tewas, Empi menerima tamu di indekos. Namun, polisi masih belum berhasil mengidentifikasi tamu terakhir yang diduga tahu betul detik-detik terakhir hidup Empi.
BERITA TERKAIT
Pria di Deli Serdang Tewas Usai Diduga Diculik-Dianiaya Oknum TNI
22 Desember 2024 | 13:04 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI