Mengenal Ridho Ficardo, Gubernur Termuda di Indonesia

Siswanto Suara.Com
Senin, 02 Juni 2014 | 17:44 WIB
Mengenal Ridho Ficardo, Gubernur Termuda di Indonesia
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi (kanan) lantik Gubernur Lampung Ridho Ficardo dan Wakilnya Bakhtiar Basri (ANTARA/M.Tohamaksun)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mulai hari ini, Senin (2/6/2014), Ridho Ficardo resmi memimpin Provinsi Lampung. Ridho dilantik menjadi Gubernur Lampung bersama Wakil Gubernur Lampung Baktiar Basri oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi atas nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ridho adalah gubernur termuda di Indonesia pada saat ini. Usianya baru menginjak 33 tahun. Tentu sebagian orang terkaget-kaget karena belum tahu kiprahnya dan tiba-tiba melejit menjadi orang nomor satu di Provinsi Lampung.

Bila membaca profil Ridho yang ia publikasikan di website pribadinya, sejak kecil memang sudah terlihat sekali ia ditempa dengan hidup penuh disiplin oleh lingkungan keluarga dan pendidikan.

Ia lahir di Bandar Lampung dan menghabiskan masa kecil hingga lulus SMP di perkebunan tebu Gunung Madu. Maklum, ayahandanya bekerja untuk perkebunan tebu. Setelah lulus SMP, Ridho melanjutkan di SMA Al Kautsar, Bandar Lampung.

Di websitenya, Ridho menceritakan bagaimana ia menemukan keasyikan mengikuti OSIS dan Pramuka. Sikapnya yang disiplin kemudian membawanya terpilih menjadi ketua OSIS.

Selesai SMA, Ridho memutuskan melanjutkan kuliah S1 di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat. Selanjutnya, ia meneruskan kuliah S2 di Universitas Indonesia (UI) selama 3 tahun mulai 2003.

"Saya mengambil jurusan intelijen. Itu adalah program kerjasama antara UI dan Badan Intelijen Nasional (BIN). Saya satu kelas dengan para letkol. Saya adalah orang sipil yang paling muda. Saat itu umur saya 22 tahun. Tesis saya bertema counter-terrorism management. Sejak itu, saya juga sering berdiskusi dengan para jenderal bintang 3 dan 4. Mereka mendengarkan paparan saya," kata Ridho.

Ridho mengungkapkan bahwa banyak sekali pengalaman yang ia dapatkan selama kuliah s2. Ia membangun jaringan dengan banyak orang. Komunikasinya pun semakin terasah.

"Saya biasa berdiskusi dengan para perwira tinggi di lembaga yang dulu bernama Badan Anti Teror Nasional (BAKN) dan sekarang jadi Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT). Saya juga mengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan UI. Pernah juga saya mengajar di Pusdik Intel Polri soal teknis analisis intelijen," katanya.

Lulus S-2, Ridho melanjutkan studi S-3 di bidang ilmu politik di UI. Ia juga memutuskan untuk kursus di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) pada usia 28 tahun. Waktu itu, Ridho termasuk peserta paling muda dalam sejarah Lemhanas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI