Suara.com - Sekelompok orang bersenjata menyerbu sebuah desa di Pakistan bagian barat laut hari Sabtu (12/4/2014) waktu setempat. Dalam penyerbuan tersebut, kelompok itu menculik 100 lelaki desa.
Menurut informasi dari pemerintah, orang-orang bersenjata itu adalah anggota Taliban. Desa yang berada di perbatasan wilayah suku Orakzai dan Khyber itu menjadi sasaran lantaran warga desanya dituding mendukung pemerintahan Pakistan.
Para penyerang menangkap sekitar 100 warga desa laki-laki. Namun kemudian mereka membebaskan 40 di antaranya. Sejumlah tetua suku juga dikirimkan ke wilayah kekuasan Taliban untuk meminta agar mereka membebaskan warga yang diculik tanpa syarat apapun.
Upaya damai saat ini sedang dibangun antara Taliban dan pemerintah Pakistan. Kedua belah pihak secara resmi telah menyepakati gencatan senjata sejak 1 Maret hingga 10 April. Namun tampaknya gencatan senjata tidak berjalan mulus dikarenakan adanya dua faksi dalam tubuh Taliban yang saling berselisih paham.
Selama ini kelompok Taliban Pakistan berupaya menggulingkan pemerintahan dan membentuk negara berdasarkan hukum syariat Islam. Di Pakistan bagian barat laut, termasuk desa yang diserbu, warga membentuk milisi sukarela yang dikenal dengan sebutan laskar, untuk melawan Taliban. (Reuters)