Naik 1,74 Kg per Tahun, Bikin Perempuan Obesitas di Usia 40-an

Minggu, 21 Mei 2017 | 11:37 WIB
Naik 1,74 Kg per Tahun, Bikin Perempuan Obesitas di Usia 40-an
Perempuan obesitas. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hati-hati perempuan! Naik 1,74 kg per tahun bisa membuat kamu mengalami kegemukan saat berusia 40-an.

Sebuah studi baru telah menemukan bahwa perempuan yang memperoleh 1,74 kg per tahun pada awal usia 20-an, dapat membuat mereka kelebihan berat badan atau obesitas pada akhir usia 40-an.

Menurut penelitian yang sama, perempuan yang mendapati kenaikan 0,19 kg per tahun, dinyatakan tetap memiliki berat badan yang sehat, mengalami kenaikan 0,84 kg per tahun akan mengalami kelebihan berat badan dan kenaikan 1,74 kg per tahun akan mengalami kegemukan.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa tingkat kenaikan berat badan ditetapkan pada saat perempuan memasuki usia 18-23 tahun. Penelitian oleh Profesor Wendy Brown dari University of Queensland, Brisbane di Australia, juga menemukan bahwa perempuan yang bercerai, terpisah atau janda dan merokok lebih dari 10 batang rokok per hari paling berisiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Baca Juga: Studi: Diet Mediterania Cegah Obesitas

Untuk penelitian ini, peneliti menganalisis 4881 perempuan dengan BMI normal dan sehat pada awal penelitian. Kemudian sebagian dari mereka tetap memiliki berat badan yang sehat atau menjadi kelebihan berat badan atau obesitas pada periode 16 tahun sejak 1996 hingga 2012.

Data menunjukkan bahwa 59,4 persen tetap berada dalam kategori BMI sehat, 29,0 persen beralih pada kondisi kelebihan berat badan dan 11,6 persen menjadi obesitas.

Perempuan yang merokok lebih dari 10 batang rokok per hari 36 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mempertahankan berat badan yang sehat, daripada mereka yang tidak pernah merokok dan mereka yang menggunakan kontrasepsi oral 11 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mempertahankan berat badan yang sehat daripada yang tidak. Studi tersebut dipresentasikan dalam Kongres Obesitas Eropa (ECO) di Porto, Portugal belum lama ini. [Zeenews]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI