Suara.com - Ada banyak metode yang dianjurkan petugas kesehatan untuk menghindari dan mengendalikan kehamilan, seperti kondom, pil kontrasepsi, suntik dan spiral.
Tahukah Anda sebelum metode kontrasepsi ditemukan, banyak pasangan pada masa lalu menggunakan cara-cara aneh untuk menjaga mereka agar tidak memiliki anak.
Ingin tahu apa saja? Simak beberapa metode kontrasepsi yang dipraktikkan di masa lalu seperti dilansir Boldsky.
Kentang
Ini adalah salah satu tindakan pengendalian kehamilan yang paling aneh, di mana kentang dimasukkan ke dalam vagina perempuan. Praktik itu dihentikan setelah beberapa perempuan merasa tidak nyaman saat melepaskannya dan beberapa di antaranya berakhir di rumah sakit dengan akar kentang yang tumbuh di vagina mereka!
Menggunakan minuman bersoda
Perempuan yang saat ini berusia 50 hingga 60an, mungkin pernah menggunakan minuman bersoda untuk mencuci vagina mereka setelah seks. Mereka percaya bahwa ini bertindak sebagai spermisida. Tapi ini hanya mitos, makanya, praktiknya lenyap begitu saja saat ini.
Minyak zaitun
Aristoteles telah menyebutkan tentang penggunaan minyak zaitun sebagai metode pengendalian kelahiran. Menurutnya, kehamilan bisa dicegah meminyaki bagian rahim dengan minyak cedar, salep timbal atau kemenyan, bercampur dengan minyak zaitun. Tapi kemudian terbukti bahwa metode ini tidak efektif sekaligus berbahaya!
Kapas
Perempuan di zaman purba disarankan untuk menggiling kurma, kulit pohon akasia dan madu, lalu mereka campurkan. Mereka akan menerapkannya pada wol biji, dan memasukkan bibir wol secara vaginal. Dikatakan bahwa kapas akan memfermentasi asam laktat yang akan bertindak sebagai spermisida.
Bersin
Perempuan diminta bersin setelah melakukan hubungan intim, berjongkok, menahan napas dan melakukan tindakan konyol seperti melompat-lompat atau mundur.
Pepaya
Ini telah digunakan di beberapa budaya Asia oleh lelaki dan perempuan untuk mengontrol kelahiran. Pepaya mentah dimakan untuk mencegah atau menghentikan kehamilan, karena mengandung phytochemicals yang mengganggu progesteron. Awalnya, biji pepaya digunakan sebagai metode kontrasepsi lelaki yang cukup efektif.
Diafragma emas
Alat kontrasepsi terbuat dari emas dan perak. Ini ditemukan oleh Casanova, di mana diafragma emas terdiri dari bola emas kecil yang dilapisi alkalin yang dimasukkan ke dalam vagina perempuan.
Tampon madu
Ini digunakan oleh berbagai budaya kuno sebagai spermisida primitif karena kekakuan dan ketebalannya. Namun pada kenyataannya, kandungan gula madu mungkin menyebabkan banyak infeksi jamur yang menyebabkan gangguan kesehatan reproduksi perempuan.
Air raksa (merkuri)
Di zaman kuno, perempuam akan minum ramuan timbal dan merkuri untuk menjaga agar tetap steril. Tapi kemudian penelitian mengungkapkan bahwa itu sangat beracun, karena menyebabkan kegagalan organ, kerusakan otak dan kematian.
Kotoran buaya
Kotoran buaya dikatakan sedikit basa, seperti spermisida modern, jadi mungkin benar-benar bisa berhasil.
Apakah Anda punya ide untuk mencoba trik ini?