Suara.com - Bagi banyak orang, Korea Utara bisa jadi merupakan daerah paling misterius dan terisolasi di dunia. Relatif tak tersentuh oleh kehidupan modern, negeri komunis ini memang masih realtif tertutup dari dunia luar.
Padahal sementara itu, pejabat pariwisata Korea Utara sudah mengklaim bahwa mereka ingin menyambut dua juta turis per tahun pada tahun 2020 nanti. Angka yang tampaknya masih jauh untuk tercapai, mengingat tahun ini dilaporkan baru mencapai lebih dari 100.000 orang saja.
Namun itu artinya, bahwa mereka yang mengunjungi Korea Utara adalah juga sumber informasi yang jarang dan langka. Satu hal yang cukup jelas adalah para wisatawan yang memasuki Korea Utara akan menggunakan Air Koryo, satu-satunya maskapai di negeri itu yang memang dikelola pemerintah, di mana hanya ada satu menu makanan di pesawatnya yang dikenal sebagai Burger Koryo.
Dilaporkan, Burger Koryo selalu disajikan dingin di atas kertas minyak. Potongan cabainya bisa dikenali secara jelas, sementara kejunya tampak menyerupai karet.
Bagaimana dengan dagingnya? Jamie Fullerton, seorang jurnalis dari Vice, mengaku yakin bahwa itu adalah ayam, bukan daging babi.
"Dagingnya sangat kusam, dan sesuai dengan intrik yang mengelilinginya, bahkan lebih sulit dikenali daripada mengunyahnya," papar Fullerton, sebagaimana dikutip DailyMail.
Namun, meski tampak tak layak makan, Burger Koryo disebut memiliki 'pengikut setia' (yang kerap mengabadikannya). Tapi makanan ini terutama terkenal karena sangat tidak layak makan, di mana diperkirakan tidak ada orang yang pernah menyelesaikannya sampai habis.
"Saya juga tidak menyelesaikan (makan) Burger Koryo saya, tapi ini sebagian besar disebabkan oleh kebekuan kenyalnya dan bukan (karena) jijik," aku Fullerton pula.
North Korea on a bun: Meet the only burger with its own cult following, brought to you by Koryo Airlines https://t.co/pYdBaJ3gwc pic.twitter.com/xbeRAQL53X
— Kim Murphy, LA Times (@kimmurphy) April 21, 2017
Sebagai pembelaan dari sisi kuliner Korea Utara, Burger Koryo mungkin memang terlihat dan terasa sangat tidak menyenangkan, karena burger sendiri baru mulai ada dan disajikan di Pyongyang sejak 2009. Sementara di sisi lain, semua juga tahu jika mayoritas makanan di pesawat sendiri memang terkenal dengan rasa yang tidak lezat.
"Anda telah menjalani kehidupan yang membosankan jika pernah merasakan sepotong daging dan roti hambar," ucap salah satu operator tur Korea Utara, Simon Cockerell, menambahkan komentar tentang burger unik itu.