Kenali 'Bridezilla' Perubahan Emosi Menjelang Hari H Pernikahan

Jum'at, 14 April 2017 | 10:26 WIB
Kenali 'Bridezilla' Perubahan Emosi Menjelang Hari H Pernikahan
Ilustrasi pernikahan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang hari H pernikahan, tak sedikit pasangan mengeluh banyaknya ujian yang dihadapi. Pasangan yang tak selalu ada ketika dibutuhkan, masalah dari pihak 'wedding organizer' yang tak sesuai ekspektasi, hingga calon mertua yang sulit sekali untuk didekati.

Beberapa hal ini memang bisa membuat seseorang ragu untuk menikah dan berpikir bahwa pasangannya bukan orang yang tepat untuk dinikahi. Dari sisi psikologis, Tiara Puspita selaku psikolog dari Tiga Generasi mengatakan, kondisi ini dikenal dengan istilah Bridezilla.

"Bridezilla itu membuat seseorang jadi super sensitif menuju pernikahan. Bisa marah berhari-hari dengan pasangan karena hal sepele. Jadi seperti stres berlebihan saat mempersiapkan pernikahan," ujar Tiara pada peluncuran Buku 'Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan' di Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Untuk mengatasi kondisi 'Bridezilla' ini, Tiara menyarankan agar calon pengantin melihat kembali apakah sumber masalah yang memicu stres memang penting untuk dipermasalahkan, atau hanya sekedar hal kecil yang menumpuk. Ia juga mengajak calon pengantin melihat lagi apakah emosi yang dikeluarkannya sepadan dengan penyebab masalah.

Baca Juga: Bercinta di Kolam Renang Bukan Ide yang Baik, Mengapa?

"Misalnya kalau pasangan nggak ada waktu, terus kita merasa dia bukan pasangan hidup yang tepat. Itu bisa kita lihat lagi apa sih penyebab pasangan nggak ada waktu. Apakah dia seperti itu atau hanya karena urusan pekerjaan yang nggak bisa ditinggalkan," tambah dia.

Di kesempatan yang sama, psikolog Sri Juwita Kusumawardhani, menyarankan pada situasi yang menegang, salah satu pasangan mengingatkan masa-masa berpacaran sehingga mungkin tidak se-setres saat mempersiapkan pernikahan. Nikmati pula kebersamaan berdua tanpa memikirkan proses pernikahan sementara waktu.

"Bisa lakukan kegiatan berdua seperti nonton bareng, pijat bareng, yang membuat rileks sehingga situasi tak melulu menegang. Kalau pasangan nggak bisa ketemu sekali ya jangan langsung nyerang dia bukan terbaik dan lain sebagainya. Intinya ingat masa-masa pacaran dan perjuangan sampai tahap ini," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI