Suara.com - Berkesempatan membawa nama Indonesia ke ajang fashion skala international kembali didapat oleh desainer busana muslim, Ria Miranda, melalui label "riamiranda Signature".
Perempuan berdarah Minang itu diundang dalam pergelaran busana Fashion KODE Fall/Winter 2017 yang berlangsung di Prugio Valley, Seoul, Korea Selatan.
Acara yang diselenggarakan Korea Creative Content Agency (KOCCA), pada 28-30 Maret 2017 itu, Ria akan menampilkan koleksi Fall/Winter 2017 yang cukup berbeda dari rancangan sebelumnya.
Dia akan menampilkan koleksi bertema "Floternite" yang terinspirasi dari era pakaian perempuan setelah Perang Dunia II.
Baca Juga: Intip Tren Busana Muslim di Ria Miranda Trend Show 2017
"Siluetnya tahun 70an, setelah Perang Dunia II. Para perempuan pada saat itu banyak menggunakan warna, motif dan potongan pakaian yang lebih maskulin karena adanya keterbatasan," kata Ria dalam jumpa pers Floternite di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Untuk membidik pasar Korea, desainer yang dikenal dengan rancangan berwarna pastel ini menghadirkan berbagai potongan dan look dari negara Gingseng tersebut, seperti style tumpuk, outer wear hingga detil ruffle yang menawan.
Untuk menambah kesan manis, Ria juga menggunakan motif bunga Achillea millefolium yang ia kombinasikan dengan motif batik kawung yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Tampilan bunga ini juga direpresentasikan Ria untuk bagian detil, yang mencerminkan kelopak bunga.
"Memilih motif kawung karena kayanya pattern ini cocok untuk aku pakai di koleksi riamiranda selanjutnya. Tampilannya lebih modern tapi tetap ada angkat budaya Indonesianya," ujar dia.
Ria memberikan warna baru untuk koleksinya kali ini, dengan siluet yang lebih maskulin dan warna-warna yang berbeda, dari warna pastel yang biasa ia gunakan. Ia juga menggunakan beberapa bahan yang lebih tebal seperti suede, satin, cordorai, hingga cotton.
Baca Juga: Koleksi Ria Miranda di JFW 2017
"Total looknya di sana lebih young, fresh dan seru. Selama ini kan aku looknya agak keibuan dan anggun. Di Korea lebih simpel, nggak ada payet, main detil tempel dan ruffle," tutup desainer 31 tahun ini.