Suara.com - Polda Metro Jaya baru-baru ini membongkar tindak kekerasan seksual terhadap anak berkedok komunitas dalam grup Facebook bernama "Official Candy's Groups".
Komunitas tersebut berisi para pedofil yang saling berbagi konten pelecehan dan pencabulan terhadap anak-anak termasuk foto bagian tubuh dan foto ketika anak sedang dicabuli.
Melihat kasus pelecehan anak yang kembali ramai, Psikolog Klinis dan Forensik, Kasandra Putranto mengaku tak terkejut tapi tetap menaruh rasa prihatin.
"Saya praktik sudah 25 tahun. Institusi sudah semakin banyak dan psikolog jumlahnya semakin banyak. Namun faktanya kita selalu kalah, tertinggal dan di belakang penjahat-penjahat," jelasnya ketika ditemui suara.com di Jakarta belum lama ini.
Baca Juga: Ini Dia Lima Film "Live Action" Disney Terlaris
Kasandra menilai baik orangtua, institusi pendidikan, masyarakat, media, negara dan industri tidak menaruh perhatian besar pada anak-anak. "Kita harus membangun sistem yang bisa melindungi anak-anak," tegasnya.
Predator seksual, kata Kasandra, biasanya memilih korban yang tidak punya ketergantungan dengan orangtuanya. Ketika anak tidak mendapatkan kasih sayang, dia adalah korban yang sempurna.
Kasandra bahkan menyinggung salah satu postingan dalam grup Facebook Official Candy's Groups yang menyarankan agar sesama pelaku melakukan pendekatan pada korban dengan cara memberikan kasih sayang dan tidak berperilaku kasar. "Kadang anak-anak tidak sadar dirinya adalah korban, karena mereka mendapatkan kasih sayang dari pelaku yang tidak didapatkan dari keluarga," terangnya.
Kasandra sadar banyak orangtua yang tiba-tiba merasa takut dan menginginkan resep jitu agar buah hatinya terhindar dari cengkeraman predator seksual. Namun baginya, hal tersebut mustahil jika orangtua, sekolah dan lingkungan masyarakat acuh tak acuh terhadap kondisi lingkungan sosial yang terjadi sekarang.
"Jangan biarkan mental psikologis anak ringkih dan membuat anak gampang terkena virus psikologis," imbuhnya.
Baca Juga: Indonesia Berpeluang Bawa Pulang Satu Gelar dari Swiss Open
Tugas orangtua, kata Kasandra, adalah mendampingi anak dari usia 0 hingga 18 tahun. Mengapa? Karena menurut dia, sebagaimana layaknya makanan yang masuk ke perut anak, nutrisi psikologis akan masuk dan menjadi bagian dari karakternya.