Suara.com - Menurunkan berat badan bukan hal yang mudah. Namun sebenarnya satu hal yang bisa menentukan keberhasilannya, yaitu konsisten melakukannya.
Sejak beberapa tahun belakangan, banyak ahli telah merekomendasikan berbagai jenis diet yang ditawarkan kepada masyarakat.
Tentu tidak semua orang cocok dengan diet yang ditawarkan. Bahkan banyak pula jenis-jenis diet yang belakangan diketahui tidak banyak bermanfaat atau bahkan cenderung merusak tubuh, sehingga tak dipergunakan lagi.
Di antara sejumlah pilihan cara diet, satu yang kini direkomendasikan, yaitu diet cuka apel (Apple Cider Vinegar Diet). Tipe diet ini dilakukan dengan cara minum segelas air yang ditambah cuka sari apel (CSA). Cara ini dipercaya dapat membantu menekan rasa lapar.
Penelitian menunjukkan, minum dua sendok CSA per hari secara rutin bagi mereka yang obesitas (kelebihan berat badan) bisa menghilangkan 2-4 pound selama 12 minggu.
Perawat di New York, sekaligus pendiri website kesehatan alami, RemediesForMe.com, Rebecca Lee, merekomendasikan seseorang untuk mulai mengonsumsi 1 sendok teh CSA yang dilarutkan dalam 8-10 ons air, yang ditambah perlahan sampai 2 sendok teh per hari. Bagi yang sengaja diet untuk menurunkan berat badan, Lee menyarankan untuk tidak minum lebih dari 2-4 sendok makan CSA per hari.
Selain diet CSA, ada sejumlah diet lain yang direkomendasikan para ahli. Jenis-jenis diet itu dirangkum dalam diet terbaik 2016 berikut ini:
1. Diet Vegetarian
Anda tak perlu cemas kekurangan protein selama menjalankan diet vegetarian, sebab banyak sumber protein yang tidak berasal dari daging, seperti tahu, kacang-kacangan, dan lentil. "Tahu dapat menggantikan protein dari daging, unggas atau ikan," kata Cynthia Sass, vegetarian dan juru bicara American Dietetic Association kepada Vegetarian Times.
Diet vegetarian dinilai dapat meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan berat badan, dan tentu saja membantu dukungan pada hak-hak binatang. Medical Daily menyebutkan, diet jenis ini mampu menurunkan kadar kolesterol darah hingga 35 persen.
2. Diet DASH
Mulanya diet DASH diciptakan oleh National Heart, Lung, dan Blood Institute (NHLBI) untuk membantu menurunkan tekanan darah. Diet DASH merekomendasikan makan banyak buah, sayur, dan biji-bijian, termasuk beberapa produk susu rendah lemak, protein hewani, kacang-kacangan, dan minyak sayur. Para pelaku diet dianjurkan untuk membatasi makanan lemak jenuh, minuman manis, dan permen.
Pada 2016, diet DASH dinyatakan sebagai diet terbaik selama 6 tahun berturut-turut oleh AS News & World Report. Selain itu, diet ini masuk dalam kategori untuk "Diet Termudah untuk Diikuti", "Diet Terbaik untuk Makan Sehat", dan "Diet Terbaik untuk Jantung Sehat".
3. Diet Mediterania
Ikan, buah-buahan dan sayuran, porsi kecil biji-bijian dan sejumlah kecil daging, merupakan bagian dari diet Mediterania yang dinilai sehat bagi jantung. Para ilmuwan percaya, diet Mediterania juga dapat melindungi seseorang dari penuaan mental. Sebuah studi baru-baru ini dilakukan terhadap 15.000 orang yang didiagnosis dengan penyakit jantung.
Mereka disarankan untuk melakukan diet Mediterania dan mempertahankannya selama beberapa saat, yang kemudian berdampak pada penurunan risiko serangan jantung dan stroke.
4. Diet Jepang
Salah satu negara teratas untuk harapan hidup terpanjang adalah Jepang. Diet jenis ini merekomendasikan setiap orang untuk mengonsumsi 5-7 porsi biji-bijian, 5-6 porsi sayuran, 3-5 porsi ikan dan daging, 2 porsi buah, 2 porsi susu, air, dan teh, serta beberapa aktivitas fisik.
Sebuah studi terbaru menyimpulkan, diet Jepang berkaitan dengan umur panjang, karena berkontribusi pada penurunan risiko kematian dan penyakit kardiovaskula. Sebanyak 36.624 laki-laki dan 42.920 perempuan antara usia 45-75 tahun diteliti selama 15 tahun.
Tingkat kematian para peserta yang mengikuti panduan makanan ala Jepang lebih rendah 15 persen selama 15 tahun dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya. Para peneliti menyatakan, pengurangan penyakit kardiovaskular membantu mengurangi risiko kematian.
5. Diet Vegan
Diet vegan artinya tidak makan semua produk hewan. Diet jenis ini tidak cocok untuk semua orang, karena dengan tidak mengonsumsi daging pada sebagian orang, mereka akan menghadapi risiko kesehatan. Risiko itu terjadi karena tidak cukupnya sumber protein, B12, kalsium, vitamin D, zat besi, dan seng.
Jika seseorang tetap ingin melakukan diet vegan, namun tak ingin kekurangan gizi, maka ia perlu diberikan sumber-sumber alternatif nutrisi dan multivitamin.
Kendrick Farris, atlet angkat besi Olimpiade Rio 2016, dilaporkan melakukan diet Vegan sejak 2014. Ia mengonsumsi kombinasi kacang hitam, alpukat dan vanili, protein cokelat rasa nabati, kedelai, biji-bijian, tahu, kacang, quinoa dan kacang-kacangan.
6. Diet Bebas Gluten
Biasanya, mereka yang mereka yang menderita celiac (alergi pada bahan makanan tertentu) harus melakukan diet ini. Namun setelah melakukan diet Bebas Gluten, si penderita akan merasa lebih baik.
"Para pelaku diet ini akan merasakan perbaikan dalam masalah pencernaan mereka," ujar pakar penyakit celiac, Dr Daniel Leffler, asisten profesor kedokteran di Harvard Medical School.
"Memang dibutuhkan waktu lama untuk belajar hidup tanpa gluten. Anda pun harus menjadi seorang detektif gluten, dengan selalu memperhatikan label kemasan makanan untuk mencari kemungkinan adanya gluten tersembunyi," lanjutnya.
Hingga kini, diet bebas gluten belum sepenuhnya diterima dunia medis, karena banyak ilmuwan yang mengatakan adanya masalah kesehatan lain yang mungkin ditimbulkan akibat diet ini. Para calon pelaku diet ini disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis sebelum memulainya.
7. Diet Puasa
Dalam sebuah penelitian terbaru, 220 laki-laki dan perempuan dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diminta untuk mengurangi 25 persen kalori harian mereka selama dua tahun, sementara kelompok kedua mengurangi kalori sebanyak yang mereka inginkan setiap hari.
Hasil penelitian menunjukkan, kelompok yang memotong 25 persen kalori harian mereka kehilangan rata-rata hampir 17 pound berat badan mereka, sementara kelompok lainnya kehilangan tak sampai 17 pound berat badan mereka. Seluruh peserta memiliki berat badan normal dan sehat pada akhir penelitian.
"Pembatasan kalori pada orang yang obesitas ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup, tidur, dan fungsi seksual mereka," tulis para peneliti.
"Hasil penelitian ini menunjukkan, selama dua tahun pembatasan kalori dipastikan akan memberikan dampak yang positif. Pembatasan kalori cenderung memberikan beberapa perbaikan pada tubuh, " ujar para peneliti lagi.
8. Diet Virgin
Inilah jenis diet yang dilakukan oleh hampir semua selebritas dunia. Kelebihan diet jenis ini adalah mampu menurunkan berat badan selama seminggu dengan tidak makan sejumlah makanan tertentu. Adapun kunci diet ini adalah menghindari sejumlah makanan dan menghindari stres.
Setiap hari ada pemotongan konsumsi jenis makanan baru selama tujuh hari melalui tiga siklus, yaitu eliminasi, reintroduksi dan mempertahankan.
Jenis makanan yang secara bertahap tidak boleh dikonsumsi adalah gluten, kedelai, susu, telur, jagung, kacang tanah, gula, dan pemanis buatan. Kemudian, ada juga sejumlah makanan yang secara bertahap ditambahkan kembali ke dalam diet mereka dengan tujuan untuk menemukan keseimbangan jangka panjang dan tetap menjaga tubuh agar sehat dan berenergi.
9. Diet Atkins Induksi
Mirip dengan diet virgin, diet Atkins induksi juga terdiri dari beberapa fase, yang secara bertahap meningkatkan jumlah karbohidrat pelaku diet selama empat fase. Selama tahap pertama (induksi), seseorang harus makan kurang dari 20 gram karbohidrat sehari selama dua minggu dan dianjurkan untuk makan protein dalam jumlah banyak, serta makan makanan tinggi lemak yang rendah karbohidrat.
Semakin lama seseorang berada dalam fase ini, maka ia akan kehilangan hingga 15 pound berat badan, karena semakin banyak lemak yang dibakar.
Pada tahap dua (balancing), meningkatkan konsumsi karbohidrat 25 gram per hari dan memperkenalkan kembali kacang-kacangan dan biji-bijian untuk dikonsumsi. Secara bertahap, tingkatkan konsumsi menjadi 30 gram per hari dan memperkenalkan kembali produk susu.
Fase tiga (fine-tuning), tambahkan lebih banyak karbohidrat dalam diet sampai penurunan berat badan melambat. Akhirnya, di fase empat (maintenance), pelaku diet dimungkinkan untuk makan sebanyak mungkin karbohidrat hingga mencapai tujuan berat badan. (Nessy Febrinastri)
Ingin Langsing? Coba Sembilan Diet Terbaik 2016 Ini
Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 27 Desember 2016 | 07:14 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kanker Payudara Mengancam! Jaga Berat Badan Stabil Setelah Usia 35 Tahun
16 Desember 2024 | 19:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 21:17 WIB
Lifestyle | 21:11 WIB
Lifestyle | 21:01 WIB
Lifestyle | 20:56 WIB
Lifestyle | 20:52 WIB
Lifestyle | 20:40 WIB