Gelar "Ironman 70.3", Hotel di Bintan Penuh

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 30 Agustus 2016 | 13:12 WIB
Gelar "Ironman 70.3", Hotel di Bintan Penuh
Perhelatan Wonderful Indonesia, Ironman 70.3 Bintan, 27 -28 Agustus 2016 di Lagoi Bintan. (Foto: ironmanbintan.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebutkan, jika pariwisata ibarat celana, maka kantung kanan adalah Bali, kantung kiri DKI Jakarta, sedangkan kantung belakang adalah Kepulauan Riau (Kepri), utamanya Batam dan Bintan.

Tiga kantung utama itu acap disebut sebagai tiga greater. Selain membuat kantung-kantung baru, salah satu yang didorong Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, adalah memperbesar kapasitas kantung yang sudah ada.

“Target besar harus diikuti dengan kesiapan 3A yang besar pula, yaitu akses, atraksi, dan amenitas (fasilitas pendukung),” katanya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bintan, misalnya. Atraksi manmade (event)-nya, seperti sport tourism dan event tourism lainnya sudah mulai popular di Singapura dan Malaysia. Nature (alam)-nya, sudah pasti memiliki keunggulan dan menjadi komplementer bagi Singapura yang tidak memiliki pantai, hutan, bakau dan pemandangan bawah laut.

“Perhelatan Wonderful Indonesia, Ironman 70.3 Bintan, 27 -28 Agustus 2016 di Lagoi Bintan adalah contoh konkret. Begitu ada event, maka kapasitas akomodasinya tidak cukup,” kata Menpar.

Setiap Jumat-Sabtu-Minggu, atau weekend, pengunjung selalu sulit mendapatkan kamar di Bintan. Padahal agenda event di sana sudah regular dan berskala internasional.

Sport tourism menjadi lokomotif yang dinilai bisa menciptakan pasar wisman dari Singapura.

”Sekarang ada satu bandara, 12 hotel, 2.000 kamar. Pada 2019, kami mentargetkan 5.000 kamar untuk wisatawan. Kami menambah amenitas, dan tentu harus melengkapi atraksinya dengan baik,” ujar Wakil Bupati Bintan, Dalmasri Syam, yang juga diamini General Grup Manager PT Bintan Resort Cakrawala, Abdul Wahab.

Dalmasri mengatakan, setelah sukses menggelar lomba balap sepeda Tour de Bintan, Bintan Triathlon, dan Ironman 70.3, pihaknya akan segera menggelar lomba lari Spartan, Turnamen Gol International, dan Moon Race (lomba lari malam hari). Semua ini dilakukannya untuk menjadikan Bintan sebagai ajang olahraga untuk memancing wisatawan.

”Kami akan mempersiapkan diri. Terima kasih Kementerian Pariwisata, yang konsisten mendukung event di Bintan,” kata Dalmasri.

Bintan Kekurangan Kamar Hotel
Bintan menjadi daerah yang aktif menggelar sport tourism. Saat ini, daerah yang masuk dalam Kepri itu sedang menggelar perhelatan berkelas internasional dan terus menjaga even-even sejenis untuk terus terselenggara.

“Okupansi hotel saat ini sudah 100 persen, dengan 2.000 kamar untuk 1.200 peserta yang datang dengan para keluarga dan pendukungnya. Tentunya 'kantung' kamar hotelnya masih kurang, jika event terus terselenggara di sana. Tanpa even saja, okupansi hotel selalu menembus 60 persen,” tambah Abdul.   

Sebanyak 1.200 peserta dari 51 negara ikut serta dalam lomba triathlon Ironman 70.3, yang mengambil start di tepi Pantai Lagoy Bay, Minggu (28/8/2016). Salah satu peserta adalah legenda dunia, Cameron Brown dari Selandia Baru.

Tiga kategori lomba yang dipertandingkan dengan jarak tempuh 112.9 kilometer (km) itu terdiri dari renang, yang menempuh jarak 1.9 km, bersepeda 90 km, dan lari 21 km. Lomba ini memperebutkan hadiah utama sebesar 5.000 dolar AS.

Brown, yang memenangkan lomba sebelumnya pada 2014, ingin mengulang prestasinya lagi. Brown memiliki gelar mengesankan dengan 5 kali naik podium pada kejuaraan di Kona, Hawaii dan 12 kali memenangkan gelar Ironman di Selandia Baru.

Pada perhelatan di Bintan, ia bersaing dengan atlet asal Australia, David Dellow dan Clayton Fetell.

“Saya akan mencoba untuk mempertahankan gelar juara, meski persaingan cukup ketat. Saya sangat senang berlomba di Bintan, karena memiliki banyak pemandangan yang indah, udara yang bagus dan pantai yang sangat menawan,” papar Brown kepada wartawan, Bintan, Sabtu (27/8/2016).

Di bagian putri, tampil atlet perempuan dunia asal Australia, Kate Bevilaqua, yang berlomba dengan atlet Australia lainnya, Alise Sesmark dan Amanda Wilson. Bevilaqua, yang baru pertama kali tampil di Indonesia itu membidik podium juara, meski menurutnya, harus bertanding di tengah cuaca terik.

“Indonesia adalah negara tropis yang memiliki cuaca panas cukup terik. Semoga dalam lomba kali ini, cuacanya tidak begitu menyengat dan menguras energi. Tapi kami enjoy, karena dikelilingi pemandangan yang indah,” ungkapnya.

Sementara, dari dalam negeri, juara Bintan triathlon dan atlet triathlon nasional, Oscar Feryanto ikut bersaing dengan para peserta asing. Selain Oscar, masih ada atlet Indonesia lainnya, seperti, Sutardi Huang dan Tang Yanshen.


REKOMENDASI

TERKINI