Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dibanding sektor lain. Untuk itu diperlukan perubahan kultur masyarakat untuk bersedia melayani wisatawan yang datang berkunjung.
"Wisata paling banyak angkut tenaga kerja, tetapi memang perlu perubahan kultur masyarakat," kata Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat kawasan Danau Toba di Hotel Inna Parapat Simalungun, Sabtu (20/8/2016) malam.
Dalam kesempatan itu Jokowi berharap tokoh masyarakat, agama, dan adat di sekitar Danau Toba bisa menjadi penggerak masyarakat. Ia menyebutkan kawasan Danau Toba memiliki potensi besar untuk berkembang pesat. Kawasan itu sudah dikenal masyarakat internasional.
"Akan tetapi, beberapa tahun terakhir ada penurunan citra dan branding sebagai kawasan wisata. Itulah alasan mengapa dari 10 destinasi lewat Keppres yang kita kerjakan pertama adalah Danau Toba," ujarnya.
Jokowi menambahkan, yang sedang dikembangkan di danau Toba adalah ekoturisme, juga di zona otoritas akan dibangun tempat pertemuan, konferensi dan pameran yang akan mencakup 600 hektare.
Semua ini, ujarnya, akan lebih diperkuat karakter dan nilai budaya, warisan budaya yang ada di Pulau Samosir. Itu akan menarik untuk diangkat sebagai warisan budaya dan tujuan wisata. Menurut Presiden, untuk pengembangan kawasan Danau Toba, pertama yang dilakukan adalah meningkatkan kapasitas Bandara Silangit.
"Saya perintahkan Menhub dan Angkasa Pura agar runway diperlebar dan diperpanjang. Saya minta agar terminal dalam seminggu diruntuhkan dan akhir tahun ini harus selesai yang baru," katanya.
Ia juga memerintahkan Garuda Indonesia untuk terbang ke Bandara Silangit tiga kali, baik isi maupun kosong.
"Patut kita syukuri penumpang selalu penuh sehingga ada penerbangan tiap hari yang tidak hanya dilakukan oleh Garuda, tetapi ada yang lain, seperti Sriwijaya dan Wing Air," ujarnya.
Jokowi menyebutkan saat perencanaan pembangunan terminal Bandara Silangit hanya untuk menampung 150.000 orang penumpang per tahun.
"Akan tetapi, dalam perkembangannya saat ini, yang dibutuhkan berkapasitas 180.000 orang per tahun," katanya.
Ia menyebutkan pemerintah akan membangun taman bunga berkelas internasional untuk menunjang pengembangan sektor pariwisata.
"Besok saya mau lihat sendiri tempatnya," katanya.
Jokowi juga berharap masyarakat di sekitar Danau Toba menanam pohon untuk menjaga kualitas lingkungan.
"Tadi siang saya sudah tanam. Targetnya 300.000 per kabupaten, satu juta per tahun untuk semua kabupaten. Kita tidak ingin air Danau Toba berkurang karena degradasi lingkungan," katanya.
Mengenai karamba di Danau Toba, Presiden mengatakan, pemerintah tidak akan menghapusnya. Hanya diperlukan penanganan dampak yang menyebabkan polusi dengan cara mungkin ada instalasi pengolah air limbah. (Antara)
Berkunjung ke Danau Toba Akan Lebih Mudah
Esti Utami Suara.Com
Minggu, 21 Agustus 2016 | 04:31 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Bangkitkan Ekonomi Lokal dan Perkuat Danau Toba, InJourney Sukses Gelar Aquabike Jetski World Championship 2024
18 November 2024 | 11:30 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 17:20 WIB
Lifestyle | 17:03 WIB
Lifestyle | 16:22 WIB
Lifestyle | 16:19 WIB
Lifestyle | 15:52 WIB
Lifestyle | 15:50 WIB