Kata KPAI Soal Foto Tak Senonoh Oknum Pelajar di Medsos

Jum'at, 04 Maret 2016 | 18:12 WIB
Kata KPAI Soal Foto Tak Senonoh Oknum Pelajar di Medsos
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini media sosial (medsos) dihebohkan dengan akun Facebook bernama Ina Si Nononk yang mengunggah foto selfie bersama lelaki yang diduga pasangannya dengan pose bugil di balik selimut.

Yang menjadi sorotan banyak orang, keduanya diduga masih duduk di bangku sekolah dasar. Hal ini nampak dari postingan sebelumnya dimana pemilik akun tersebut menggunakan seragam merah putih.

Sontak foto-foto yang kini beredar luas di medsos mendapat sindiran pedas dari pengguna Facebook lainnya.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Niam, mengatakan bahwa fenomena ini tak lepas dari kurangnya pengawasan yang diberikan orangtua terhadap anak. Akibatnya pemanfaatan teknologi yang tak tepat memicu anak untuk berbuat tak senonoh.

"Facebook kan ada 'term and condition' salah satunya usia. Harusnya orangtua saat memfasilitasi teknologi kepada anak juga memberi literasi untuk kepentingan apa benda tersebut akan digunakan. Jelas yang kita lihat dari kasus ini pemanfaatannya tidak tepat," ujarnya ketika ditemui di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Selain itu, Asrorun juga menyoroti asal perilaku tak senonoh yang dilakukan dua oknum pelajar tersebut. Menurutnya, jika orangtua memberikan kontrol dan pengasuhan yang baik maka anak tak akan meniru perilaku di luar norma yang ditanamkan kepadanya.

"Kalau dia nggak punya rasa malu meng-upload foto dengan pose seperti itu, maka besar kemungkinan orangtua tidak mengontrol. Kalau komunikasinya bagus antara orangtua dan anak tidak akan sampai seberani itu perilakunya," imbuhnya.

Asrorun pun memaparkan bahwa tak sedikit kasus yang menjerat anak baik penelantaran, kekerasan, bullying, tawuran, bahkan narkoba yang bermula dari minimnya perhatian yang diberikan keluarga utamanya orangtua.

"Orangtua adalah benteng pertama dan utama. Ketika orangtua tak mampu membentengi maka anak bisa terjerat berbagai permalasahan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI