Suara.com - Dua kasus flu burung dikonfirmasi laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) selama Januari-Juni 2014, yaitu satu kasus di Jawa Tengah pada April dan satu kasus di Jakarta pada Juni.
"Untuk Jakarta, saya sampaikan hasil pemeriksaan spesimen pasien suspect H5 atas nama Reza Ahmadi (33) meninggal di RS Islam Pondok Kopi," kata Kepala Balitbangkes Kemenkes Prof Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Berdasarkan pemeriksaan di Laboratorium Balitbangkes Kemenkes, lanjut dia, yang dikonfirmasi adalah H5N1 dengan realtime dan konvensional PCR.
Orang yang terkena flu burung ditandai dengan gejala antara lain demam tinggi diatas 38 derajat celcius disertai sakit tenggorokan, batuk pilek dan sakit kepala serta dalam waktu singkat dapat makin menghebat disertai sesak napas dan peradangan saluran pernapasan atas.
Gejala itu, kata Tjandra Yoga, juga dapat berlanjut menjadi radang paru (pneumonia) dengan kemungkinan kematian tinggi.