Suara.com - Minder saat 'Mr P' Anda dibandingkan dengan penis kingkong? Hahh, gak kebayang ya. Tapi tak perlu buru-buru berkecil hati, karena sebenarnya penis manusia relatif lebih besar dibanding primata lainnya, termasuk kingkong. Penis seekor gorila dewasa misalnya, hanya 1,5 inci atau kurang dari 5 centimeter. Tapi penis simpanse dewasa mencapai 3 inci atau 7,5 centimeter. Sementara rerata ukuran penis laki-laki dewasa berkisar antara 5 hingga 7 inci atau sekitar 12,5 hingga 18 centimeter.
Jadi jutaan tahun evolusi telah mengubah manusia lebih unggul dibanding primata lainnya. Tak hanya soal kepandaian tetapi juga ukuran genitalnya! Dan hingga sekarang belum banyak penelitian yang mengungkap secara pasti bagaimana 'Mr P' berevolusi dari waktu ke waktu. Bisa jadi itu karena alasan mekanis biasa.
Dan jika Anda memiliki ukuran 'Mr P' yang tak terlalu membanggakan, ada baiknya menyimak hasil riset yang dilakukan di Australia beberapa waktu lalu. Riset itu meminta sejumlah perempuan menjelaskan apa pandangan mereka atas bagian tubuh laki-laki. Dan hasilnya, penampilan fisik lebih menarik dibanding ukuran 'Mr P'. Laki-laki bertubuh atletis, dengan dada bidang dan perut rata lebih disukai ketimbang mereka yang memiliki penis besar.
Bahkan sebuah penelitian menyebut 85 persen perempuan tak mempermasalahkan ukuran 'Mr P' milik pasangan mereka. Jika kemudian ada yang mempermasalahkan ukuran 'Mr P', itu lebih terkait urusan di atas ranjang. Dalam hubungan seks, ukuran 'Mr P' memang membantu perempuan mencapai puncak.
Tetapi di kalangan kaum Hawa pun belum ada kata sepakat, seberapa besar ukuran 'Mr P' yang ideal. Sebagian menyebut 'Mr P' yang panjang akan mampu menjangkau bagian dalam genitalnya, sehingga lebih mudah mengantarkan mereka mencapai orgasme vaginal. Tapi tak sedikit yang menyebut, diameter 'Mr P' lebih berperan dalam mengantar mereka ke puncak. Tak ada yang salah dengan dua pendapat ini, karena didasarkan pengalaman yang berbeda.
“Jadi perempuan tak memiliki preferensi yang sama untuk urusan ini," ujar Brian Mautz, Ph.D yang menyusun laporan riset tersebut. (Sumber: menshealth.com)