Jam Kerja Berlebihan, Awas Risiko Penyakit Jantung Mengintai

Jum'at, 14 Juli 2017 | 21:21 WIB
Jam Kerja Berlebihan, Awas Risiko Penyakit Jantung Mengintai
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang yang memiliki kebiasaan menghabiskan berjam-jam di tempat kerja memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung. Sebuah studi terbaru di Inggris menyebut mereka yang bekerja lebih dari 55 jam dalam seminggu, diyakini 40 persen lebih mungkin mengalami fibrilasi atrium (ritme denyut abnormal yang terjadi di jantung) dalam sepuluh tahun kemudian. 

"Temuan ini menunjukkan bahwa jam kerja yang panjang berkaitan dengan peningkatan risiko atrial fibrillation, aritmia jantung yang paling umum," kata Profesor Mika Kivimaki, dari University College London (Inggris) sekaligus pemimpin dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini, seperti dilaporkan Zeenews, menjelaskan peningkatan risiko stroke bagi pekerja yang memiliki jam kerja panjang.

"Atrial fibrillation sendiri diketahui berkontribusi pada peningkatan risiko stroke, tapi juga hasil kesehatan lainnya yang merugikan, seperti gagal jantung dan demensia terkait stroke," tambah Kivimaki.

Baca Juga: Periksa Novanto Hari Ini, KPK: Namanya Sering Disebut Terdakwa

Peneliti menganalisis data dari 85.494 laki-laki dan perempuan yang berdomisili di Inggris, Denmark, Swedia dan Finlandia. Peneliti kemudian menilai jam kerja para peserta saat mereka mengikuti studi antara tahun 1991 hingga 2004.

Jam kerja diklasifikasikan kurang dari 35 jam dan 35-40 jam dalam seminggu-yang dianggap sebagai jam kerja standar pekerja tetap. Selanjutnya ada 41-48 jam, 49-54 jam, dan 55 jam atau lebih dalam seminggu.

Pada awal penelitian, tak ada satu pun peserta yang memiliki atrial fibrillation. Setelah 10 tahun baru ada penambahan kasus atrial fibrillation sebanyak 1.061.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI