Kasihan, Wajah Lelaki Ini 'Ditambal' Kulit Kaki, Begini Jadinya

Senin, 10 Juli 2017 | 19:31 WIB
Kasihan, Wajah Lelaki Ini 'Ditambal' Kulit Kaki, Begini Jadinya
Wajah Tim McGrath sebelum terkena kanker langka (kiri) dan setelah digerogoti kanker lalu 'ditambal' dengan kulit tangan dan kaki. (Foto: Caters News Agency)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang lelaki berusia 38 tahun dari Michigan, terpaksa harus kehilangan setengah dari wajahnya, karena dirusak oleh kanker jaringan lunak langka yang dalam bahasa medis disebut Sarkoma Sinovial atau Sarcoma Synovila.

Setelah melakukan operasi pengangkatan tumor, lelaki bernama Tim McGrath ini dibiarkan memiliki wajah setengah kopong. Beruntung, ia bertemu dengan ahli bedah top dunia, Dr Kongkrit Chaiyasate.

Sang dokter yang setuju untuk membantu McGrath melakukan rekonstruksi wajah dan mengisi kekosongan sebagian wajahnya dengan menggunakan kulit dari kaki dan lengan bagian bawah McGrath.

"Setelah operasi untuk pelepasan tumor, saya merasa terpukul. Saya tidak menyadari bahwa setengah dari wajah Saya akan diambil dan baru setelah Saya ke Dr Chaiyasate, Saya mulai merasakan harapan menjadi nyata lagi," ungkapnya dilansir dari Dailymail.co.uk.

Ya, Chaiyasate merekonstruksi wajah McGrath dengan menggunakan kulit dan otot dari kaki kiri, lengan bawah kiri, dan lipatan dari dahi. "Saat ini Saya tidak bisa minum cairan, makan melalui mulut Saya, atau mengucapkan kata-kata tertentu, namun kualitas hidup Saya meningkat secara besar," jelasnya.

McGrath kali pertama didiagnosis dengan Sarkoma Sinovial pada Februari 2014, setelah mengeluh sakit rahang parah. Hasil MRI mengungkapkan adanya tumor seukuran telur, tapi  McGrath menolak operasi dan menghabiskan 18 bulan berikutnya tanpa mencari alternatif operasi.

Sayangnya Sarkoma Sinovial merupakan tumor yang terus tumbuh dan tahan terhadap banyak hal, termasuk kemoterapi. "Pada akhir Mei 2015, tumor itu berlipat ganda dan Saya harus memasang trakeotomi untuk memungkinkan Saya bernafas dan sehingga Saya bisa makan, karena tumor telah menyerang ruang di mulut Saya," bebernya panjang lebar.

Pada Oktober 2015, McGrath dirawat di rumah sakit selama hampir tujuh minggu setelah melakukan operasi pengangkatan tumor selama 30 jam. "Sebelum operasi mereka memberi Saya skenario terburuk, mereka mengatakan bahwa Saya harus kehilangan mata kiri dan telinga kiri Saya, tapi Saya tidak percaya bahwa itu perlu (dilakukan)," jelasnya.

Namun ketika terbangun, McGrath sangat terkejut, karena tim dokter telah menyingkirkan sebagian besar otot di punggung saya, tulang rusuk, dan bahu. Hal ini dilakukan agar tim bedah bisa membangun kembali struktur tulang wajah McGrath. Namun sayangnya, tubuh McGrath menolak usaha pertama tersebut.

"Akhirnya Saya dipulangkan dan rongga pada wajah ditutup. Tapi seiring waktu transplantasi terus menyusut dan Saya mengalami banyak infeksi. Ada kalanya Saya ingin menyerah dan terkadang sulit menemukan kekuatan untuk melanjutkannya," ceritanya.

Selama perjalanan panjang menuju pemulihan Tim McGrath kemudian membuat keputusan berani untuk meninggalkan ahli bedah pertamanya dan disambut dengan tangan terbuka oleh Dr Chaiyasate - yang dia dengar melalui seorang teman - pada April 2016.

"Saya cukup beruntung bahwa dia berlatih dalam jarak 12 mil dari rumah orangtua Saya. Saya sudah menjalani lebih dari 20 operasi sampai saat ini dan lima di antaranya bersama Dr.C, tidak ada yang ditolak. Dr C sekarang ingin Saya memiliki waktu setahun untuk bersantai dan mendapatkan kekuatan Saya kembali, membiarkan pembengkakan mengecil dan hanya bersenang-senang dalam hidup," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI