Suara.com - Di era digital seperti saat ini, orang tak bisa lepas dari penggunaan gawai. Fitur di dalamnya yang beraneka ragam membuat gawai tak hanya digunakan sebagai media hiburan, tapi juga menyelesaikan tugas kantor.
Meski memiliki manfaat, paparan sinar gawai selama berjam-jam ternyata dapat memicu mata kering. Pasalnya, mata tertuju pada gawai sehingga frekuensi berkedip menjadi berkurang.
"Normalnya mata berkedip lima sampai enam kali dalam semenit untuk membasahi mata. Tapi ketika kita fokus pada layar gadget, frekuensi mengedip jadi berkurang," ujar dr Gustri Kusuma W, SpM, spesialis mata dari RS Evasari Jakarta, pada temu media di RS Evasari Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Saat mata kering, warna bola mata cenderung keruh. Gejala inipun seringkali disertai dengan keluhan sakit kepala sebelah atau migrain, vertigo, hingga mata terasa perih.
"Dalam istilah medis kondisi ini dikenal dengan sebutan computer vision syndrome di mana otot mata berkontraksi lalu relaksasi jadi lelah. Mata yang tidak minus tadinya jadi minus. Yang minus makin bertambah," jelas dia.
Untuk itu, dia mengimbau agar pengguna gawai meluangkan waktunya selama 15 menit setiap satu jam untuk mengistirahatkan mata. Ini dapat mengurangi risiko gangguan mata akibat paparan pantulan sinar gawai yang berlebihan.
"Kalau mata bisa ngomong itu dia akan bilang lelah, jadi lebih baik istirahatkan mata. Karena kalau mata lelah terus tidur kurang bisa memengaruhi saraf sehingga timbul migrain," tandasnya.
Hati-hati, Pantulan Sinar Gawai Bisa Picu Masalah Ini
Rabu, 31 Mei 2017 | 20:18 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Cegah Sindrom Mata Kering, IDI Gedong Tataan Bagikan Informasi Pengobatan
22 Desember 2024 | 21:57 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI