Ingat, Wajib Ganti Pembalut 3-6 Kali Sehari Saat Haid!

Jum'at, 26 Mei 2017 | 19:41 WIB
Ingat, Wajib Ganti Pembalut 3-6 Kali Sehari Saat Haid!
Ilustrasi pembalut (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat menstruasi, perempuan kehilangan darah 30-80 mililiter sehari. Oleh sebab itu pembalut harus diganti 3-6 kali sehari untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

Menurut dr Frida Soesanti SpA(K) dari Satgas Remaja IDAI, penggantian pembalut yang tidak dilakukan secara rutin dapat memicu berbagai gangguan kesehatan mulai dari iritasi di bagian organ intim hingga infeksi saluran kemih.

"Secara fisiologis vagina itu lembab, jadi kalau hiegenitas tidak terjaga bisa terjadi infeksi jamur dengan gejala gatal atau perih. Kalau infeksi naik ke vagina bisa mencapai saluran kemih lalu ke ginjal, atau ke saluran reproduksi sehingga memicu gangguan kesuburan," ujar dia pada temu media di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (26/5/2017).

Dalam kesempatan yang sama, Eni Gustina, Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan mengatakan, salah satu alasan mengapa kebersihan diri saat menstruasi kurang terjaga di kalangan anak sekolah adalah sanitasi yang buruk, dan tidak adanya stok pembalut yang disediakan di toilet sekolah.

"Seringkali sekolah belum menyiapkan tempat untuk membuang pembalut. Secara fisik dan mental ini bermasalah bagi perempuan. Anak bisa terkena infeksi karena pembalut tidak diganti atau dia akan kena bully, karena ada bercak darah di roknya," tambah dia.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan merasa perlu untuk meningkatkan kesadaran siswi sekolah dalam menjaga kebersihan diri saat menstruasi. Unit Kesehatan Sekolah misalnya dioptimalkan untuk menyediakan pembalut.

Begitu juga dengan edukasi ke sekolah-sekolah agar para siswi bisa menyadari pentingnya menjaga kebersihan diri saat menstruasi. "Kita punya peraturan menteri (permen) bersama 4 kementerian lain terkait UKS agar bisa meningkatkan pelayanan saat menstruasi di sekolah," pungkas Eni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI