Suara.com - Narkoba terus berevolusi. Jenisnya pun beragam dengan dampak yang sangat berbahaya. Flakka, merupakan jenis narkoba 'baru' yang diklaim sangat mematikan bagi orang yang menggunakannya.
Dampak Flakka begitu mengerikan. Seseorang bisa kehilangan akal sehat dan melakukan hal yang mengancam keselamatan jiwa. Sederet video mengenai contoh bahaya Flakka marak diunggah di situs berbagi video YouTube. Salah satunya adalah yang dirilis FBI.
Dalam video tersebut, tampak seorang lelaki berlari-lari di tengah lalu lintas padat sambil telanjang bulat dan berteriak-teriak tak karuan. Ada juga yang tiba-tiba berlari kemudian menabrakkan dirinya ke mobil yang sedang berjalan.
Di video lain, tampak orang yang diduga menggunakan Flakka berguling-guling dengan mata melotot dan lidah menjulur mirip zombie. Malah, ada yang menabrakkan kepalanya ke kaca mobil hingga kaca pecah berkeping-keping, mengerikan!
Efek Flakka cenderung merusak. Di Amerika Serikat, barang haram jenis ini juga biasa disebut 'kerikil' dengan harga sekitara 5 dolar atau setara Rp64 ribu per botol. Flakka sangat mudah didapatkan melalui situs belanja online dan dikirim melalui paket kilat.
Flakkan dibuat dari bahan baku senyawa kimia bernama Apha PVP, yang digolongkan sebagai zat narkotika. Pakistan dan India adalah dua negara produsen Flakka terbesar di dunia.
Flakka merupakan kata Spanyol yang bermakna perempuan cantik dan langsing. Biasanya, dijual dalam bentuk kristal dan dibubuhkan di rokok elektrik. Seseorang bisa mengalami perubahan tingkah laku secara drastis jika mengosumsi Flakka selama tiga hari berturut-turut.
Biasanya, orang yang menggunakan Flakka akan kehilangan kontrol fikiran dan tindakan mereka. Mereka berhalusinasi seperti sedang dikejar-kejar. Dampak Flakka membuat si pengguna sangat sensitif dengan sentuhan dan menyebabkan paranoid.
Di Amerika Serikat, jumlah pengguna Flakka meningkat tajam. Terakhir, pada 2014 tercatat 228 terjadi kasus kejahatan dan tindakan kriminalitas akibat Flakka. Selain di Tennese, Ohio, Texas, pecandu Flakka paling banyak ditemukan di daerah Florida.