Suara.com - Buang air besar (BAB) merupakan proses keluarnya kotoran yang telah diolah di dalam usus agar fungsi pencernaan bekerja dengan baik. Dalam sehari minimal seseorang harus 'BAB' satu kali untuk memperlancar sistem pencernaan.
Namun ada sebagian orang yang memilih menahan buang air besar, karena tak ada hasrat buang air besar atau toilet yang tak bersih. Ujung-ujungnya BAB ditahan hingga beberapa hari. Padahal, di balik kebiasaan menahan 'BAB' ini ada risiko kesehatan yang mengintai.
"Menahan atau menunda 'BAB' saat waktunya tiba, merupakan tindakan yang dapat berakibat fatal terhadap kesehatan," menurut Niket Sonpal, seorang profesor di Tuoro College of Osteopathic Medicine di New York dilansir laman Prevention.
Lebih lanjut ia mengatakan, ketika kotoran sudah menyentuh bagian usus buntu sebenarnya Anda sudah harus bersiap untuk mengeluarkannya. Jika seseorang menahan 'BAB' selama dua jam biasanya akan mengalami kram perut disertai keinginan buang angin yang lebih sering.
Baca Juga: Wardah Tampilkan Empat Desainer Kenamaan di MUFFEST 2017
Sedangkan jika seseorang menahan 'BAB' selama 6 jam kotoran akan terendap di dalam usus yang memicu sembelit. Apabila BAB terus ditahan hingga 12 jam, maka kotoran sudah pasti akan mengeras dan sulit dikeluarkan.
"Jika, Anda terus menahan 'BAB' dalam waktu lama, akibatnya mungkin sangat fatal. Jangan coba-coba menahan 'BAB' jika waktunya sudah tiba. Segerakan ke toilet saat perut memberikan isyarat," pungkas dia.