Kampanye #UbahHidupLo Ajak Masyarakat Cegah Penyebaran HIV

Kamis, 30 Maret 2017 | 02:16 WIB
Kampanye #UbahHidupLo Ajak Masyarakat Cegah Penyebaran HIV
Kegiatan Kick-Off Sosialisasi #UbahHidupLo di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (29/3/2017). (Suara.com/Risna Halidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sutra sebagai produk kondom di Indonesia berinisiatif untuk menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya virus HIV dan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) lainnya.

Melalui kampanye bertajuk #UbahHidupLo, Brand Manager Kondom Sutra, Daniel Tirta berharap, masyarakat akan lebih peduli terhadap risiko penularan penyakit HIV dan IMS.

"Perubahan perilaku itu penting, terutama untuk pekerja seks, jika ingin hidup lebih panjang, lihat anak tumbuh, ayok. Tapi please jangan tularkan ke orang lain," tutur Daniel dalam kegiatan Kick-Off Sosialisasi #UbahHidupLo di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, Wilayah Kerja Pelabuhan Sunda Kelapa Jalan Baruna Raya No.1 Pelabuhan Sunda Kelapa pada Rabu (29/3/2017).

Selain itu, dilakukan pula sosialisasi slogan TTM yang terinspirasi dari istilah ABC atau Abstinence, Be Faithful, Use a Condom. TTM sendiri merupakan kepanjangan dari Tahan diri, Tetap setia dan Main aman.

Baca Juga: Sejumlah Warga Asal Purwakarta Tertipu Jadi Terapis 'Plus-plus'

"Kebutuhan orang (seks) di daerah yang berkembang pasti meningkat. Kenapa? Karena kebutuhan meningkat, karena semua semakin mahal. Ini salah satu upaya kecil kami melalui TTM, tahan diri, tetap setia, main aman agar masyarakat semakin sadar," imbuhnya.

Selain sosialisasi, acara juga dilanjutkan dengan tanya jawab antara narasumber dan stakeholder di Pelabuhan Sunda Kelapa mengenai fakta maupun mitos dari penyakit seksual menular seperti HIV. Acara kemudian dilanjutkan dengan program VCT (voluntary counselling & testing) secara gratis serta meminta masyarakat Pelabuhan Sunda Kelapa sukarela mengajukan dirinya untuk melakukan test HIV.

"Setiap 25 menit, satu orang terinfeksi HIV. Itu yang ketahuan, ini seperti fenomena gunung es," ungkap salah satu narasumber dr. Gita Chandra Irmawaty.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Triwulan II pada 2016 lalu, DKI Jakarta menduduki peringkat paling atas jumlah penderita HIV terbanyak di Indonesia dengan 41.891 jiwa disusul oleh provinsi Jawa Timur dengan 27.575 penderita HIV.

Baca Juga: Ahli Agama PBNU Sebut Tak Masuk Akal Ahok Menodai Agama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI