Suara.com - Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang sangat ditakutkan oleh kaum perempuan. Penyakit ini merupakan penyebab kematian terbesar kaum hawa di dunia.
Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) Prof.Dr.dr. Arry Harryanto Reksodiputro, Sp.PD-KHOM sangat menyayangkan meningkatnya angka penderita kanker payudara, dibarengi dengan mitos dan berita tidak benar (hoax).
Hal ini menurutnya sangat merugikan para pasien kanker payudara. Salah satunya mitos penderita kanker payudara dilarang mengonsumsi daging.
"Makanan untuk penderita kanker payudara tidak ada masalah sama sekali. Bahkan, ada yang bilang nggak boleh makan daging, itu salah sekali, itu yang bilang seperti itu sama saja mau membunuh penderita kanker payudara," ungkapnya dalam acara Beban Kanker Payudara Terus Meningkat oleh Roche di Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Selain menyebabkan benjolan, kata dia, kanker juga mengeluarkan racun ke seluruh tubuh. Ini mengakibatkan penderita kanker payudara mengalami demam, berat badan turun, daya tahan tubuh rendah, hingga protein dan lemak menjadi cair. Padahal, lanjut dia, yang membentuk otot adalah protein.
Karena inilah, lanjut dia, pasien kanker payudara membutuhkan protein dan lemak dari daging untuk mengisi protein dan lemak yang cair terus menerus.
"Protein dan lemak, bisa dipakai untuk tubuh pasien, tapi tidak akan dimakan oleh sel kanker. Selain itu, protein dan lemak juga bisa membuat daya tahan tubuh tetap kuat yang sangat dipeelukan pasien," tambah dia.
Justru lanjut dia, pasien kanker sebaiknya mulai mengurangi karbohidrat. Yang perlu diingat, kata dia, setiap orang, baik pasien kanker maupun mereka yang masih sehat haruslah mengonsumsi makanan bergizi baik. Karena tidak ada satu pun obat yang bisa membunuh sel kanker sampai habis.
"Yang bisa membunuh, hanya daya tahan tubuh kita yang baik. Jika daya tahan tubuh baik, sel darah putih juga bagus, inilah yang mempengaruhi. Makanya orang yang masih muda, jarang mengidap kanker, karena sel darah putihnya masih bagus. Satu saja sel kanker berkembang, akan mati dengan sel darah putih. Itulah pentingnya daya tahan tubuh baik," ungkap dia.