Suara.com - Sebagian remaja di Indonesia sedang keranjingan aksi #SkipChallenge. Di berbagai media sosial, banyak unggahan video dengan tagar #SkipChallenge dimana salah seorang yang menjadi target ditekan dadanya selama beberapa menit hingga pingsan dan tak sadarkan diri.
Di sinilah letak tantangan itu berada. Durasi yang dibutuhkan untuk siuman menjadi hal yang menantang bagi mereka. Namun sayangnya, akibat yang ditimbulkan tak main-main.
Ketua UKK Respirologi PP IDAI, dr Nastiti Kaswandani, SpA (K) mengatakan aksi #SkipChallenge bisa menghambat aliran oksigen ke saluran napas. Kondisi ini sangat berbahaya, karena dapat merusak sel-sel otak yang tidak dialiri oksigen.
"Tidak direkomendasikan melakukan aksi-aksi seperti itu," ujarnya pada temu media di Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Nastiti menambahkan pasokan oksigen yang berkurang ke sel otak dapat memicu stroke. Namun yang pasti, fungsi kognitif seseorang akan terganggu.
"Jika kebablasan, potensi kekurangan oksigen lebih besar dan banyak sel yang akan rusak," tambah dia.
Pada video #SkipChallenge yang viral, para remaja tak menganggap aksi ini sebagai hal yang berbahaya. Mereka justru tertawa ketika temannya pingsan dan tak sadarkan diri. Belum diketahui pasti dari mana awal mula aksi ini berasal.
Bahaya, Aksi #SkipChallenge Bisa Picu Kerusakan Otak!
Jum'at, 10 Maret 2017 | 17:05 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Bermain Video Game Bisa Bikin Otak 13 Tahun Lebih Muda? Ini Faktanya
19 Oktober 2024 | 15:55 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 19:07 WIB
Health | 18:30 WIB
Health | 17:27 WIB
Health | 06:15 WIB
Health | 19:56 WIB