Suara.com - Penderita hipertensi disarankan mengonsumsi obat penurun tekanan darah secara rutin. Sayangnya, banyak penderita yang berpikir bahwa hal ini dapat memicu kerusakan pada ginjal.
Tentu saja anggapan ini dibantah dokter spesialis penyakit dalam Tunggul D. Situmorang. Ia menekankan, obat-obatan anti hipertensi tidak merusak ginjal. Justru, kata dia, tekanan darah tinggi yang tak terkontrol akibat konsumsi obat tak teratur dapat menyebabkan komplikasi pada organ tubuh lainnya termasuk ginjal.
"Dengan mengonsumsi obat anti hipertensi maka tekanan darah tinggi dapat dikontrol. Hal ini justru melindungi fungsi ginjal, bukan merusaknya," ujar dia pada temu media '11th Scientific Meeting of Indonesian Society of Hypertension' di Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Ia menambahkan, konsumsi obat-obatan anti hipertensi yang disertai dengan perubahan gaya hidup bisa memberi dampak berarti pada penurunan tekanan darah yang pada gilirannya melindungi seseorang dari risiko komplikasi.
Baca Juga: Sony Luncurkan Kartu SD Tercepat
"Data menunjukkan, penurunan tekanan darah dengan konsumsi obat anti hipertensi bisa mengurangi risiko stroke 35-40 persen dan gagal jantung hingga 50 persen," tambah dia.
Terjadinya kerusakan ginjal akibat hipertensi tak terkontrol, tambah dia, bisa berujung pada gagal ginjal yang membutuhkan beban biaya besar untuk cuci darah. Oleh karena itu, Ia menambahkan, pengendalian tekanan darah hingga mencapai target yang ditentukan dapat melindungi seseorang dari risiko kerusakan ginjal.
"Gagal ginjal itu bisa jadi penyebab dan akibat dari hipertensi. Jadi begitu hipertensi terkontrol, kerusakan ginjal bisa dicegah," pungkas dia.