Anak Didiagnosis Kanker, Ini Cara Menjelaskannya

Sabtu, 18 Februari 2017 | 10:44 WIB
Anak Didiagnosis Kanker, Ini Cara Menjelaskannya
Seorang anak dibotaki rambutnya karena efek kemoterapi untuk pengobatan kanker. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Didiagnosis mengidap kanker pada usia yang masih belia bukan hal mudah diterima anak-anak. Bayangan kematian dan proses penyembuhan yang rumit sulit diterima anak-anak.

Lalu bagaimana cara orangtua menjelaskan hal ini kepada anak?

Psikolog anak dan remaja, Astrid Wen menyarankan agar orangtua memberi tahu dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti anak. Orangtua juga sebaiknya tidak panik dan putus asa saat menjelaskan penyakit tersebut pada anak.

"Bisa kasih tahu dengan gejala yang sering dialami anak. Misalnya, 'Saat kamu capek tiba-tiba kamu jatuh, itu tanda kamu sakit kanker. Nanti kamu diobatin pakai kemoterapi tapi rasanya nggak enak. Tapi nanti mama selalu ada di situ'," ujar Astrid pada temu media #AlfacartBerdedikasi di Jakarta, Jumat (17/2/2017).

Baca Juga: Ini yang Bikin Kanker pada Anak Sering Telat Ditangani

Anak, kata dia, perlu diberi penjelasan mengenai penyakit yang dideritanya dengan tujuan agar anak antisipasi dengan perubahan yang akan dialaminya. Apalagi kanker adalah penyakit yang butuh proses penanganan yang cukup panjang.

"Yang tadinya anak senang sekolah jadi harus bolos untuk ke dokter. Atau kalau tinggal di daerah, dia harus pisah sama teman-temannya untuk dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar. Jadi anak akan kaget dengan perubahan yang dialaminya kalau tidak dijelaskan," tambah dia.

Orangtua juga sebaiknya mempersiapkan lingkungan di sekitar anak untuk menerima kondisi yang dialami buah hatinya. Apalagi anak yang menjalani proses kemoterapi akan mengalami perubahan fisik seperti rambut yang rontok hingga kulit yang kering.

"Lingkungan di sekitar anak juga harus disiapkan dengan kondisi anak. Guru juga sebaiknya memberi tahu pada murid-muridnya bahwa ada teman yang kena kanker, apa yang harus dilakukan. Hal ini agar murid-murid bisa lebih peduli dan tidak mengejek kondisi temannya yang terkena kanker," tambah dia.

Meski berat, orangtua, kata Astrid harus terlihat tegar di depan anaknya yang terkena kanker. Hal ini dilakukan agar anak memiliki motivasi kuat untuk melawan rasa sakitnya. Sebaliknya jika orangtua terus menyalahkan keadaan, anak akan berpikir bahwa dirinya pembawa kesialan di keluarga dan putus asa dalam menghadapi penyakitnya.

Baca Juga: Diet Penurunan Berat Badan, Efektif Cegah Kanker Ini

"Nggak perlu malu, dan nggak perlu bersembunyi. Yakinlah bahwa anak bisa melewati semuanya, dan mereka butuh dukungan orangtua untuk sembuh," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI