Kena Stroke, Segera Bawa ke Dokter Sebelum 4 Jam, Mengapa?

Minggu, 05 Februari 2017 | 09:59 WIB
Kena Stroke, Segera Bawa ke Dokter Sebelum 4 Jam, Mengapa?
Ilustrasi penyakit stroke. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stroke merupakan serangan mendadak yang diakibatkan sumbatan pada pembuluh darah otak. Gejalanya bisa berupa seseorang mengalami senyum tidak simetris atau tidak mampu mengangkat lengan atau kaki secara simetris, hingga kesulitan saat bicara.

Jika seseorang mengalami gejala tersebut, jangan tunda untuk membawanya ke rumah sakit. Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, SpS (K), membawa penderita stroke ke rumah sakit sebelum 4 jam merupakan golden periode yang menentukan harapan hidupnya.

"Harus mendapat pertolongan yang tepat. Di rumah sakit nanti diberikan obat untuk menghancurkan bekuan darah. Kalau tertangani sebelum 4 jam bisa sembuh total. Kalau lebih lama agak susah untuk sembuh total," ujarnya pada temu media Grand Kalbe Akademia di Jakarta, Sabtu (5/2/2017).

Untuk itu, tambah Prof. Machfoed, sebaiknya penderita stroke tak mencari pengobatan alternatif terlebih dahulu setelah serangan. Hal ini justru bisa menurunkan peluang kesembuhan total atas kecacatan yang dialaminya.

"Ketika terjadi stroke, suplai oksigen ke otak berkurang. Kalau oksigen berhenti 10 menit saja itu otak sudah rusak. Apalagi kalau ditunda berhari-hari," tambah dia.

Stroke merupakan salah satu penyakit saraf yang banyak menimbulkan kematian di dunia dan Indonesia. Untuk itu Kalbe menyelanggarakan Grand Kalbe Academia untuk mendukung program pendidikan Kedokteran Berkelanjutan bagi profesi dokter dan memberi edukasi bagi masyarakat awam untuk lebih peduli dengan gejala stroke dan penanganannya.

Dokter Michael Bujung Nugroho, Pharma Director PT Kalbe Farma mengatakan, topik gangguan neurologi sengaja dipilih pada tahun ini karena tingginya angka kematian dan disabilitas pada penderitanya.

"Delapan dari sepuluh penyebab disabilitas tertinggi disebabkan oleh gangguan neurologi. Dengan edukasi mengenai pencegahan baik bagi dokter dan masyarakat awam, diharapkan hal ini bisa dicegah agar kualitas hidup seseorang tetap bagus," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI