Suara.com - Terik di siang hari kerap menjadi musuh bagi sebagian orang, terutama yang peduli dengan penampilan. Risiko hitam, bau matahari dan sinar ultraviolet yang memicu kanker, menjadi alasan mengapa orang takut matahari.
Untuk menyiasatinya sebagian orang memilih menggunakan payung saat berada di luar ruangan. Namun, studi baru-baru ini mengungkap bahwa payung ternyata tak efektif menghalau risiko buruk paparan sinar matahari.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnalJAMA Dermatology ini bahkan menemukan efek perlindungan yang lebih baik dari pemakaian tabir surya atau sunscreen dalam menangkal efek buruk sinar matahari.
Kesimpulan ini didapat setelah peneliti melakukan uji analisis terhadap 81 orang berkulit putih. Mereka diminta untuk berjemur di danau Lewisville, Texas selama 3.5 jam. Para peserta secara acak diminta untuk menggunakan payung dan tabir surya SPF 100.
Hari selanjutnya peneliti memeriksa angka kejadian sunburn atau kulit terbakar akibat paparan sinar matahari yang berlebihan. Hasilnya, 78 persen peserta yang menggunakan payung, mengalami sunburn, sedangkan pada kelompok yang menggunakan tabir surya, hanya 25 persen di antaranya yang mengalami sunburn.
"Kami menemukan bahwa pada 41 orang yang menggunakan payung untuk melindungi diri, rata-rata terdapat 142 daerah kulit yang terbakar. Sedangkan pada peserta yang menggunakan tabir surya, hanya 17 daerah pada kulit mereka yang terbakar," ujar dr Hao Ou-Yang, peneliti utama.
Ou-Yang dan rekan penulis lainnya bekerja untuk Johnson dan Johnson Custumer Inc di Skillman, New Jersey. Meski tabir surya tak 100 persen ampuh menghalau efek negatif dari sinar matahari, ia berpendapat bahwa kombinasi antara penggunaan tabir surya, mengenakan pakaian lengan panjang dan mencari tempat yang teduh, bisa memberi efek perlindungan lebih.
"Anda sebaiknya jangan hanya percaya satu metode saja untuk melindungi diri dari risiko negatif sinar matahari. Cara yang paling aman adalah menghindari paparan langsung, duduk di tempat yang teduh, memakai pakaian tertutup dan gunakan tabir surya," ujar Dr Jennifer Stein, seorang dokter kulit di NYU Langone Medical Center di New York City.
Ia yang tidak terlibat dengan penelitian ini merekomendasikan penggunaan tabir surya dengan SPF minimal 30.
"Sementara payung hanya dirancang untuk memblokir paparan langsung dari matahari, bukan untuk melindungi dari risiko negatif sinar matahari," pungkas Stein dilansir laman Zeenews.