Mungkinkah Transgender Hamil?

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 17 September 2016 | 11:46 WIB
Mungkinkah Transgender Hamil?
Ilustrasi kehamilan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akhir-akhir ini banyak orang yang dengan gamblang mengaku telah melakukan transgender. Untuk di India lebih dikenal sebagai 'hijra'.

Pertanyaan yang muncul adalah apakah ada kemungkinan pelaku transgender itu hamil? Pasalnya, transgender biasanya datang dengan identitas gender yang berbeda dari apa yang ditugaskan kepada mereka saat lahir, dan perubahan itu dilakukan oleh dokter.

Menjadi transgender atau transeksual dilakukan atas dasar kondisi psikologis atau kondisi fisik. Karena kelainan kromosom tertentu, transgender kadang-kadang lahir dengan pola kromosom yang tidak mengkategorikan mereka di bawah satu jenis kelamin tertentu.

Sebagai contoh, sebuah trans-perempuan yang saat lahir sebagai lelaki, tetapi memiliki identitas jenis kelamin perempuan, dilengkapi dengan kromosom 'XY', yang khas untuk lelaki, tetapi tidak memiliki rahim.

Atau contoh lain trans-lelaki, yang saat lahir menjadi perempuan tetapi memiliki identitas lelaki, dengan kromosom XX dan memiliki uterus dan ovarium. Namun, mereka juga mungkin memiliki ciri-ciri kualitas lelaki tertentu seperti memiliki suara yang dalam.

Jadi, trans-lelaki dengan kromosom XX memiliki kemungkinan hamil, karena ia mungkin memiliki uterus dan ovarium.

Namun, jika trans-perempuan ingin hamil, maka sejumlah prosedur medis harus dilakukan, seperti menanamkan embrio di perut seseorang dan pemberian terapi hormon. Perlu dicatat bahwa seperti jenis kehamilan abdominal di trans-perempuan bisa sangat berbahaya dan mungkin mengancam jiwa, karena ada kemungkinan pertumbuhan embrio mempengaruhi organ sekitarnya.

Selain itu juga, trans-perempuan dapat mengalami komplikasi seperti kehamilan ektopik, di mana janin berkembang di luar rongga pengiringnya. Kondisi ini terjadi karena trans-perempuan tidak memiliki rahim, yang dapat menyebabkan konsekuensi fatal jika tidak diobati.

Jadi, kehamilan hanya mungkin dapat dilakukan di trans-lelaki, jika mereka memiliki rahim berfungsi dan ovarium. Dan dengan terapi hormonal tepat, mereka dapat berharap menjadi hami.

Namun, karena sikap negatif terhadap orang-orang transgender di masyarakat, yang meragukan transgender hamil dan memulai sebuah keluarga, karena mereka takut konsekuensi yang dihadapi anak-anak mereka di antara masyarakat. [Boldsky]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI