Rutin Makan Jeruk Lindungi Anda dari Sederet Penyakit Ini

Kamis, 25 Agustus 2016 | 13:06 WIB
Rutin Makan Jeruk Lindungi Anda dari Sederet Penyakit Ini
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komsumsi buah berwarna oranye ini secara rutin ternyata dapat melindungi Anda dari risiko penyakit jantung, diabetes dan stroke yang disebabkan oleh obesitas.

Menurut penelitian yang dilakukan tim Universidade Estadual Paulista (UNESP) di Brasil, jeruk dan lemon kaya akan antioksidan flavanon yang dapat menurunkan risiko penyakt jantung, diabetes dan stroke.

Peneliti menjelaskan, diet tinggi lemak dapat menghasilkan oksigen reaktif berlebihan yang mampu merusak sel sehingga memicu peradangan. Sel yang mengalami stres oksidatif akibat gaya hidup tak sehat ini bisa dicegah agar tak memicu penyakit kronis dengan asupan antioksidan, yang banyak terdapat pada jeruk.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa di masa depan, kita dapat menggunakan flavanon jeruk untuk mencegah atau menunda penyakit kronis yang disebabkan oleh obesitas pada manusia," kata Paula S. Ferreira, seorang mahasiswa pascasarjana di Universidade Estadual Paulista (UNESP) di Brasil, seperti dilansir Boldsky.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mengonsumsi jeruk memiliki efek menguntungkan bagi orang-orang yang tidak gemuk, tetapi memiliki pola makan kaya lemak, dimana turut menempatkan mereka pada risiko penyakit kardiovaskular, resistensi insulin dan perut buncit.

Untuk mendapatkan temuan ini, tim melakukan percobaan dengan 50 tikus dan memberikan mereka flavanon yang ditemukan pada jeruk dan lemon.

Kelompok yang mengonsumsi diet tinggi lemak tanpa flavanon menunjukkan peningkatan kadar kerusakan sel atau adanya zat reaktif asam thiobarbituric (TBARS) yang mencapai 80 persen dalam darah dan 57 persen di jantung, dibandingkan dengan tikus yang menjalani diet standar .

Tapi ketika diberi asupan flavanon, kadar TBARS dalam jantung menurun sebesar 50 persen, dibandingkan dengan tikus yang diberi diet tinggi lemak, tetapi tidak diberikan flavanon.

Flavanon juga mengurangi tingkat TBARS dalam darah sebesar 48 persen. Selain itu, tikus yang diobati dengan flavanon juga mengalami penurunan jumlah lemak dan kerusakan jantung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI