Suara.com - Susu adalah minuman yang paling tepat bagi setiap anak dibandingkan kopi. Ya, kopi dapat memiliki efek buruk bagi anak-anak. Bahkan orang dewasa pun, perlu membatasi asupan kafein mereka.
Permasalahannya memang terletak pada kafein. Kenyataannya, setiap anak sebenarnya sudah mendapatkan asupan kafein dari makanan lain seperti kue dan minuman ringan.
Ya, kafein ada pada begitu banyak makanan lain sehingga, jika Anda tidak membatasi asupannya, anak akan berisiko terkena efek samping dari kafein.
Kafein adalah stimulan dan hampir sama dengan obat. Meskipun ini bisa membuat anak Anda merasa energik sejenak, setelah beberapa saat, ia akan merasa tak baik dan menyebabkan ia akan terus menginginkan secangkir kopi.
Dan kemudian, saat sudah terkena efek sampingnya, ia akan merasakan kegelisahan, sakit perut, sedikit sakit kepala, susah tidur, denyut jantung cepat dan tekanan darah tinggi juga.
Tak hanya kopi, minuman berkafein juga terdapat pada soft drink atau minuman ringan. Anak-anak yang minum soft drink yang mengandung kafein, memiliki risiko 60 persen lebih tinggi menderita obesitas menurut sebuah survei. Tentu saja, gula adalah penyebabnya.
Kafein juga bisa memperburuk gangguan saraf dan bahkan masalah jantung. Tapi anak-anak tidak menyadari fakta tersebut dan mungkin ia akan kecanduan kafein.
Bila Anda membatasi asupan kafein pada anak yang sudah terlanjur mengonsumsinya, mungkin ia akan mengalami gejala penarikan karena ini merupakan zat adiktif. Itulah mengapa lebih baik untuk menjauhkan kafein dari anak-anak sama sekali.
Kafein juga bisa menyebabkan dehidrasi karena memaksa tubuh Anda untuk menghilangkan air, atau yang disebut dengan diuretik. Jadi, anak-anak mungkin akan merasa lebih haus.
Tak hanya itu, soft drink dan kopi yang mengandung kafein juga buruk bagi gigi anak. Minuman ini bisa menyebabkan erosi lapisan pelindung pada gigi dan menyebabkan masalah gigi lainnya.
Minuman berkafein juga mengandung kalori kosong, yang membuat anak Anda mungkin akan kehilangan nutrisi lainnya. (Boldsky)