Sebagian orang menganggap bahwa minum cairan sebelum makan akan membuat perut terasa kenyang sehingga dapat menjadikan cara ini sebagai metode diet yang efektif. Namun ada pula yang menganggap bahwa mengonsumsi cairan, lebih baik usai makan untuk memperlancar sistem pencernaan.
Lalu anggapan mana yang benar? Menurut dokter spesialis gizi medik, dr. Elvina Karyadi, mengonsumsi cairan sebelum, saat dan sesudah makan sebenarnya tidak masalah. Kebiasaan ini juga tidak akan menimbulkan masalah pada sistem pencernaan sehingga masyarakat tak perlu khawatir.
"Jadi tergantung kebiasaan saja, mau sebelum, saat, dan sesudah makan itu tidak masalah ke sistem pencernaan," ujar Elvina pada temu media 'Kenali Manfaat 7 Ion dalam Aktivitas Sehari-hari', di Jakarta, belum lama ini.
Elvina juga meminta orang tak perlu terlalu mengkhawatirkan pola konsumsi airnya. Pasalnya, tubuh secara otomatis memiliki mekanisme untuk mengatur mekanisme cairan yang masuk dan yang keluar. Sehingga air yang dikonsumsi pada waktu apapun akan dikeluarkan kembali melalui urin, keringat, uap saat bernapas, dan buang air besar.
"Yang penting kecukupan cairan yang dibutuhkan. Begitu kita minum akan kita keluarkan lagi. Jadi kalau sudah merasa haus berarti tubuh kekurangan cairan," imbuhnya.
Sementara itu dokter spesialis kedokteran olahraga RS Jakarta, Grace Tumbelaka mengatakan bahwa jenis air yang paling baik untuk dikonsumsi adalah air suam-suam kuku. Ini karena air hangat dapat membantu penyerapan makanan ke usus lebih cepat.
Mana Lebih Baik, Minum Sebelum atau Sesudah Makan?
Kamis, 31 Maret 2016 | 11:51 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Bahaya Diet Coke Campur Protein, Kata Ahli Gizi!
28 Desember 2024 | 20:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 20:15 WIB
Health | 12:25 WIB
Health | 11:57 WIB
Health | 11:55 WIB
Health | 10:35 WIB
Health | 15:43 WIB
Health | 15:40 WIB
Health | 14:23 WIB