Suara.com - Kesulitan saat bernapas atau sesak napas kerap menjadi tanda seseorang mengalami asma. Namun, Prof. dr. Faisal Yunus, SpP dari FKUI mengatakan bahwa sesak napas juga bisa menandakan gangguan paru obstruktif kronik (PPOK).
Penyakit ini memang mempersempit jalannya napas dalam rongga paru. Akibatnya, banyak orang mengira gejala tersebut adalah asma.
"Gejalanya memang mirip dengan asma, seperti sesak napas, lalu ngos-ngosan. Tapi ketika menjalani pengobatan asma, keluhan justru nggak sembuh. Ini berarti orang tersebut terkena PPOK, bukan asma," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.
Prof. Faisal menambahkan bahwa asma dan PPOK memiliki perbedaan yang mendasar, meski secara gejala hampir mirip. Menurutnya, seseorang yang terserang asma, dengan penanganan sesegera mungkin, maka keluhan sesak napas bisa mereda dengan cepat.
Namun, ketika seseorang terdiagnosis PPOK, saluran pernapasan yang menyempit tidak dapat kembali normal layaknya pada asma.
"Kalau orang terserang asma bisa menyemprotkan inhaler sehingga jalan napasnya bisa lebih lega. Namun pada kasus PPOK, obat yang diberikan hanya berfungsi untuk menghambat penyempitan," imbuh Prof Faisal.
Selain gejala sesak napas dan mudah ngos-ngosan, ia menambahkan bahwa umumnya pasien PPOK juga mengalami perubahan warna pada bibir menjadi biru dan dada yang menggembung.
"Pasien PPOK rentan mengalami kekurangan suplai oksigen, akibatnya bibir membiru. Begitu juga dengan dada yang membusung, hal ini terjadi karena udara terperangkap akibat penyempitan," pungkasnya.
Sesak Napas Tak Selalu Tanda Asma
Jum'at, 20 November 2015 | 14:36 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
3 Cara Mudah Menangani Kondisi Sesak Napas Mendadak
29 Oktober 2024 | 10:40 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 19:56 WIB
Health | 16:57 WIB
Health | 11:36 WIB
Health | 06:45 WIB
Health | 20:00 WIB