Indonesia Diharapkan Bebas Karies pada 2030

Rabu, 23 September 2015 | 11:21 WIB
Indonesia Diharapkan Bebas Karies pada 2030
Ilustrasi dokter gigi dan pasiennya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesehatan gigi sering kali diabaikan oleh masyarakat Indonesia. Mereka menganggap bahwa masalah pada gigi tidak menyebabkan kematian sehingga tak menjadi prioritas untuk dijaga kesehatannya.

Faktanya, sederet masalah pada gigi bisa mempengaruhi fungsi organ tubuh yang lain dan mengganggu produktivitas sehari-hari.

"Kita bisa lihat dari angka kejadian karies gigi pada tahun 2013 lalu, jumlahnya mencapai 53 persen, naik dari 2007 yang berjumlah 41 persen. Padahal masalah pada gigi bisa menjadi sumber infeksi lain misalnya jantung, gagal ginjal hingga tetanus," kata Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar, drg. Kartini Rustandi pada temu media memperingati Bulan Kesehatan Gigi Nasional di Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Untuk menekan jumlah masalah kesehatan gigi, Kementerian Kesehatan mencanangkan Indonesia Bebas Karies pada 2030 mendatang. Salah satu program yang dijalankan adalah menggalakkan upaya promotif untuk menyikat gigi dengan baik dan benar dan memberdayakan dokter dan terapis kesehatan gigi di Unit Kesehatan Sekolah dan puskesmas yang tersebar hingga ke pelosok Indonesia.

Drg. Kartini bahkan menyebut bahwa anak-anak usia sekolah dasar saat ini rata-rata mengalami karies pada giginya. Diharapkan dengan pencanangan program ini, 2030 mendatang, generasi penerus bangsa tidak lagi mengalami persoalan yang kerap disepelekan ini.

"Dampaknya kalau bebas karies maka status gizi dan pertumbuhan otak anak akan baik dan masa depannya juga gemilang," imbuhnya.
Tidak dijaga kebershan gigi maka ada gangguan kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI