Suara.com - Rilis pada 17 Maret 2017, Beauty and The Beast tayang di bioskop Indonesia. Banyaknya isu tentang tak laiknya film Disney ini untuk anak-anak lantaran terselip kabar soal adegan homoseksual ditampik oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Rommy Fibri selaku Komisioner LSF menyatakan, Beauty and The Beast lolos sensor.
"Sudah dinyatakan sudah lulus sensor dengan klasifikasi 13 tahun ke atas. Tidak ada pemotongan adegan. Nihil. Tim studio yang menyensor dan juga tim yang untuk melihat film itu bahkan sudah menontonnya bahkan sampai dua kali," kata Rommy saat dihubungi belum lama ini lewat sambungan telepon.
Menyoal isu adegan homoseksual yang santer dibicarakan dalam adegan Gaston (Luke Evans) dan LeFou (Josh Gad), menurut Rommy, orang-orang hanya terlalu berlebihan akan hal itu.
"Artinya tidak ada adegan seperti yang dikhawatirkan banyak orang. Itu hanya satu karakter yang sebentar muncul. Itupun yang sifatnya hanya sok lebay gitu kira-kira. Kalau hanya lebay kemudian diartikan, ya itu agak berlebihan," terang Rommy.
Baca Juga: "Beauty and The Beast" Versi Bill Condon Ungkap Masa Lalu Belle
Lebih lanjut, pihak LSF juga tak cuma sekali saja memperhatikan setiap detil film. Dan sekali lagi, Rommy menegaskan, tak ada adegan Beauty and The Beast yang harus dikurangi atau dipotong.
"Jadi LSF agar tidak dianggap kurang teliti atau kecolongan, kami tonton dua kali untuk ngecek film itu adegan per adegan. Dan setelah dilihat, nihil tidak ada hal yang harus direvisi," tutupnya.