Suara.com - Pelawak Tukul Arwana menolak tawaran pentas yang berkaitan dengan kepentingan politik, termasuk dalam kampanye Pilkada DKI 2017. Sikap ini sebagai bentuk independensi dan netralitas lawakannya.
"Tawaran pentas selalu ada, tetapi yang saya terima kalau tidak ada hubungannya dengan pilkada," katanya sebelum pentas dalam pertunjukan wayang kulit bersama dalang Ki Gangsar di Asrama Polisi Gemoh, Temanggung, Jumat (21/10/2016) malam.
Bukan cuma Pilkada DKI, sebelumnya Tukul juga pernah menolak tawaran pentas untuk kepentingan politik pilkada di daerah lain, seperti Kalimantan dan Sumatera.
Menurut Tukul, upaya ini sekaligus menghindarkannya agar tidak dimanfaatkan kepentingan tertentu, seperti aksi dukung mendukung dalam politik.
"Saya tidak mau kalau untuk politik, karena saya perlu menjaga independensi pelawak. Lagi pula lawakan saya hanya lawakan umum," katanya.
Kendati begitu, sebagai warga DKI Jakarta, Tukul akan tetap menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan gubernur mendatang.
Ia merasa rugi jika tidak memberikan hak suaranya karena pilkada juga menentukan nasib DKI di masa mendatang.
Menanggapi sejumlah pelawak yang menerima tawaran pentas di acara kampanye, Tukul tetap menghormati mereka. Setiap orang kata dia punya hak.
"Seniman berpolitik silakan saja, itu hak mereka. Tetapi saya tidak," katanya. (Antara)