Suara.com - Mario Balotelli membantah pelatihnya, Lucien Favre, telah mengambil risiko besar dengan membawanya ke Nice. Sebaliknya, Favre meminta pendukung Nice untuk mengabaik cerita negatif tentang Balotelli.
Penyerang berpaspor Italia ini memang terkenal akan kelakuannya yang bengal. Hal itu berdampak pada performanya yang menurun dan membuatnya dikembalikan AC Milan dari masa peminjaman ke Liverpool pada awal musim ini.
Di Liverpool sendiri Balo--sapaan akrabnya--tak mendapat tempat di skuat utama. Manajer The Reds, Jurgen Klopp, beralasan skuat utama timnya telah penuh.
Di hari terakhir tenggat waktu bursa transfer pemain musim panas, 31 Agustus lalu, Balo akhirnya memutuskan hijrah ke Nice dengan status bebas transfer.
Dia sangat berharap bersama juara Liga Prancis empat kali ini bisa menemukan performa terbaiknya lagi, sehingga bisa kembali menunjukkan kebintangannya yang meredup dalam beberapa tahun terakhir.
"Tim-tim lain menghubungi saya. Tapi, pelatih (Favre) meyakinkan saya. Dia percaya pada saya. Saya yakin bersama pelatih ini, Nice akan bermain sepakbola yang baik dan saya suka dengan tim yang bisa menghasilkan jenis permainan," ucap Balo.
Balo menjalani operasi cedera pinggul musim lalu dan dia menyadari kondisi fisiknya disangsikan. Namun, dia menolak jika kariernya sudah habis.
"Karier saya berbeda dengan apa yang telah ditulis pers. Bagi saya, itu bukan risiko. Saya punya masalah fisik, tapi apakah itu berisiko? Tidak," tegasnya. (Soccerway)