Jokowi: Jangan Sampai Sertifikat Tanah Hilang Disita Bank

Jum'at, 16 Juni 2017 | 06:23 WIB
Jokowi: Jangan Sampai Sertifikat Tanah Hilang Disita Bank
Presiden Jokowi saat melantik Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. [Foto Rusman - Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Rangkaian kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Provinsi Jawa Tengah dimulai. Kabupaten Cilacap merupakan wilayah pertama yang dikunjungi Kepala Negara dalam rangkaian kunjungan kali ini.

Sebagai kegiatan pertama, Presiden Joko Widodo menyerahkan 2.550 sertifikat hak atas tanah di empat wilayah, yakni Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Wonosobo.

Penyerahan sertifikat tersebut merupakan bagian dari program strategis nasional dan reformasi agraria yang dicanangkan Presiden. Penyerahan tersebut dilakukan di alun-alun Kabupaten Cilacap pada Kamis, 15 Juni 2017.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah akan terus mengupayakan pemberian sertifikat ini sebagai tanda bukti hak kepemilikan atas tanah kepada lebih banyak lagi masyarakat. Sebab menurutnya, banyak terjadi sengketa pertanahan di masyarakat yang salah satunya ditimbulkan akibat ketiadaan sertifikat ini.

Baca Juga: Buah Diberikan ke Pengawal, Jokowi Sendiri Buka Puasa Pakai Air

"Setiap tahun akan dikeluarkan 500 ribu, tapi kalau seluruh Indonesia akan (dikeluarkan) 5 juta. Tahun depan 7 juta, tahun depannya lagi 9 juta. Kenapa ini kita kebut? Karena banyak sengketa di lapangan karena tidak pegang sertifikat. Sertifikat ini bukti tanda hak," ujar Presiden.

Data yang didapat Presiden menyebut, di Indonesia sendiri terdapat 126 juta bidang tanah yang mestinya memiliki sertifikat. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 46 juta yang memiliki bukti pengakuan.

"Masih banyak sekali Sabang sampai Merauke, Miangas-Rote, harus kita selesaikan. Semua kantor BPN kerja keras menyelesaikan target. Kerja semua dengan target karena ini ditunggu rakyat. Semua menunggu," ucapnya.

Presiden juga kembali mengingatkan kepada masyarakat yang telah menerima sertifikat tersebut perihal pemanfaatannya. Ia meminta agar sertifikat tersebut dapat dipergunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan keluarga dengan tetap melakukan kalkulasi terlebih dahulu.

"Tolong dihitung betul apa bisa mengangsur. Kalau tidak masuk jangan memaksakan diri mengambil pinjaman di bank. Jangan sampai dapat sertifikat, malah hilang disita bank," tuturnya.

Baca Juga: 'Nyong Kencot', Bahasa Ngapak yang Bikin Jokowi Terbahak

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara menyampaikan pesannya kepada masyarakat yang hadir untuk tidak melupakan bahwa Indonesia terhimpun dari segenap suku bangsa yang memiliki perbedaan. Kebinekaan yang dimiliki bangsa hendaknya terus dijaga dalam bingkai persaudaraan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI